Page 7 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 FEBRUARI 2021
P. 7

BP Jamsostek, lanjut Poempida, memang tidak bisa menebak arah pasar. Namun, seharusnya
              manajemen  bisa  mengantisipasi  dan  memiliki  sense  of  investments  dalam  pengeloaan  dana
              Jamsostek.

              Berdasarkan penelurusan KONTAN, ada unrealized loss aset BP Jamsostek senilai Rp 48,44 triliun
              per 30 September 2020. Angka ini setara 9,9% dari total dana investasi BP Jamsostek yang Rp
              440,99  triliun.  Jumlah  unrealized  loss  itu  terus  meningkat  hingga  akhir  tahun  2017  yang
              berjumlah Rp 1,09 triliun atau setara 0,34% total aset BP Jamsostek.

              Poempida juga menyinggung hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan
              Rakyat (DPR) sekitar Maret-April 2020. Salah satu kesimpulan RDP itu, kata Poempida, DPR
              meminta dewan pengawas berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk audit.

              Poempida telah meminta Price Waterhouse Coopers (PwC) melakukan audit atas BP Jamsostek
              tahun 2018. "Dokumennya disita oleh Kejagung, saat penggeledahan," ujarnya tanpa menyebut
              hasil audit PwC karena dinilai confindmtial.


              Achsanul  Qosasi,  Anggota  BPK  menyatakan  BPK  memang  melakukan  audit  dengan  tujuan
              tertentu pada BP Jamsostek periode 2017-2020. Itu merupakan audit plan BPK. "Untuk BPJS
              ketenagakerjaan, sudah saya rencanakan untuk semester II 2020. Sehingga audit dilakukan Juli-
              Oktober, dan selesai penyusunan laporan Desember 2020," beber doktor administrasi bisnis dari
              Universitas Padjajaran tersebut.

              Hasil audit BPK, menurut Achsanul, jadi pintu masuk pemeriksaan Kejagung atas BP Jamsostek.
              Hasil audit itu sudah ke Kejagung pertengahan Januari lalu. Saat ini, BPK sedang menyelesaikan
              perhitungan kerugian BP Jamsostek.


              Pihak Kejagung belum menetapkan tersangka dan motif dalam kasus BP Jamsostek. Jaksa Agung
              ST Burhanuddin menyebut, kasus BP Jamsostek berkaitan dengan tindak pidana korupsi dan
              tidak berhubungan dengan kasus Asuransi Jiwrasraya.

              "BP Jamsostek kasusnya berdiri sendiri. Ini masih tahap penyidikan awal," ujar Burhanuddin saat
              rapat  kerja bersama  Komisi  III  DPR  RI,  Selasa (26/1).  Sampai  Rabu  (11/2),  Kejagung  telah
              memeriksa setidaknya 87 orang saksi.

              Saat KONTAN meminta penjelasan, Leonard Eben Ezer Simanjuntak Kepala Pusat Penerangan
              Hukum Kejagung melalui Muhammad Isnaeni Kasubit Media Massa dan Kehumasan Kejagung
              bilang  belum  dapat  merinci  dasar  penyidikan.  "Ini  merupakan  informasi  publik  yang
              dikecualikan," ucap Isnaeni, Senin (8/2).

              Asetnya likuid


              Manajemen BP Jamsostek juga tidak tinggal diam menanggapi isu yang berkembang. Deputi
              Direktur  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  Lembaga  BP  Jamsostek  Irvansyah  Utoh  Banja
              menyatakan  investasi  yang  dilakukan  oleh  BP  Jamsostek  sesuai  Peraturan  Pemerintah  No.
              99/2013 dan Peraturan Pemerintah No. 55/2015. Keduanya mengatur tentang batasan investasi
              BP Jamsostek, berikut instrumen






                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12