Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 FEBRUARI 2021
P. 12

kerja tim, Ketua Tim Serap Aspirasi Franky Sibarani memaparkannya kepada wartawan Tabloid
              KONTAN, Ragil Nugroho, Rabu (10/2).

              Berikut petikannya.

              KONTAN: Apa sebenarnya tugas utama tim ini?

              FRANKY:  Sesuai  surat  keputusan  (SK),  kami  punya  job  desc  yang  jelas,  yakni  melakukan
              sosialisasi  UU  Ciptaker,  RPP  dan  RPPres.  Jadi  bagaimana  menampung  aspirasi  sebanyak-
              banyaknya  kemudian  untuk  disampaikan  ke  pemerintah  dan  kami  wajib  memberikan
              rekomendasi.

              Aktivitas kita ada beragam, mulai dari webinar, temu aspirator, hingga focus group discussion
              (FGD). Ini kami lakukan selama tiga bulan dan praktis tugas kami selesai akhir bulan lalu.

              KONTAN: Ketika nanti diketok menjadi PP dan perpres, berarti bukan menjadi tugas tim ini lagi?

              FRANKY: Betul, sudah bukan tugas kami lagi. Tapi kami menyampaikan beberapa usulan. Salah
              satunya adalah karena aturan ini jumlahnya sangat besar, maka harus ada sebuah tim yang
              mengorganisir sosialisasinya.

              Lalu, ada tim juga yang setidaknya bisa menampung masukan-masukan penyempurna RPP dan
              RPpres. Karena kami mengakui, dalam waktu tiga bulan kemarin, ya, sebenarnya tidak cukup.
              Materinya bermacam-macam, sedangkan jumlahnya banyak. Ini kerjaan besar.

              Saya juga melihat adanya potensi kebijakan yang tidak bisa mengakomodir kepentingan banyak
              pihak  dan  tidak  sesuai  dengan  cita-cita  UU  Ciptaker.  Poinnya,  tetap  ada  yang  harus
              disempurnakan. Karena itu, kita sampaikan ke Pak Menko untuk tetap bisa menampung dan
              mensosialisasikan.

              KONTAN: Bagaimana perkembangan terakhir RPP dan RPPres terkait UU Ciptaker?

              FRANKY: Jadi, per 1 Februari sudah kami laporkan ke Kemenko Perekonomian laporan finalnya.
              Sebelumnya kami sudah melaporkan secara tertulis per 26 Desember 2020, 1 Januari, dan 15
              Januari 2021.

              Memang, kita lihat tidak bisa aspirasi ini dikumpulin dulu bani diserahkan. Karena masukan ini
              kan  secara  paralel  dibahas  di tingkat  Menko  dan  masing-masing  kementerian.  Sehingga  pas
              masuk, ya, kita kumpulkan.

              Setelah 1 Februari masih ada yang masuk, namun aspirasi itu kami arahkan untuk langsung ke
              kementerian terkait. Kami hanya menerima tembusannya Dari total aspirasi yang masuk, ada
              238 aspirator dan 2.585 poin masukan. Satu aspirator bisa mengirimkan review dan masukan
              terhadap 50 pasal.

              RPP  yang  paling  banyak  mendapat  masukan  adalah  RPP  Pengelolaan  Lingkungan  Hidup
              sebanyak  317  pasal.  Lalu  diikuti  RPP  Pos  Telekomunkasi  dan  Penyiaran  264  pasal,  RPP
              Perlindungan  Koperasi  dan  UKM  sebanyak  248  pasal,  RPP  Perdagangan  ada  217  pasal,  RPP
              Penataan Ruang 195 pasal dan RPP Kehutanan sebanyak 183 pasal. Total ada 39 RPP yang
              mendapat masukan.


                                                           11
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17