Page 8 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 FEBRUARI 2021
P. 8

"Unrealized loss BP Jamsostek mempakan kondisi penurunan nilai aset investasi saham atau
              reksadana sebagai dampak fluktuasi pasar modal yang tidak bersifat statis. Unrealized loss tidak
              merupakan kerugian," ujar Utoh kepada KONTAN.

              Sepanjang  tidak  terjadi  penjualan  aset  investasi  saham  atau  reksadana  yang  mengalami
              unrealized loss, maka kerugian tidak ada. "Unrealized loss ini risiko yang tidak dapat dihindarkan
              setiap  investor,  termasuk  BP  Jamsostek,  saat  melakukan  penempatan  dana  pada  instrumen
              investasi di pasar modal seperti saham dan reksadana," papar Utoh.

              Unrealized loss akan mengalami pemulihan seiring dinamika pasar modal, balikan dapat berbalik
              jadi profit.

              Dari data yang KONTAN miliki, pada 18 Januari lalu, unrealized loss BP Jamsostek sudah menciut
              jadi Rp 14,66 triliun atau setara 2,88% dari total aset. Membaik, dari 30 September 2020 yang
              Rp 48,44 triliun atau 9,9% total aset.

              Utoh menegaskan, pihaknya tidak realisasikan unrealized loss karena aset BP Jamsostek likuid,
              dipegang untuk jangka panjang, dan bagus.

              Perlu  dicatat,  dengan  penerimaan  iuran,  BP  Jamsostek  harus  membeli  aset  bagus  meski
              harganya  tinggi.  "Saham  yang  sama  sudah  kami  take  profit.  Kami  tidak  diperkenankan
              berinvestasi ke efek di luar negeri," jelas Utoh.

              Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto di DPR menyebutkan tahun 2020 adalah masa berat
              karena  efek  pan-demi.  Namun,  BP  Jamsostek  masih  mencatat  hasil  positif.  BP  Jamsostek
              mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 32,30 triliun, dengan yield on investment (YOI) sebesar
              7,38%.

              Kata  Agus,  penempatan  saham  BP  Jamsostek  membukukan  keuntungan  dan  ditambah
              keuntungan instrumen lain berdampak pada dana kelolaan yang 31 Desember 2020 mencapai
              Rp 486,38 triliun dengan hasil investasi Rp32,30 triliun.


              Hasil pengembangan Jaminan liari Tua 2020 di atas rata-rata bunga deposito bank pemerintah,
              yaitu 5,63%. "BP Jamsostek menempatkan 64% pada surat utang, 17% saham, 10% deposito,
              8% reksadana, investasi langsung 1%," terang Agus.

              Adapun di saham, BP Jamsostek menempatkan 98% Blue Chips (LQ45). Penempatan saham non
              LQ45 menerapkan protokol investasi ketat. Jumlah saham non LQ45 tersebut hanya sekitar 2%
              dari total portofolio saham BP Jamsostek.


              Timboel  Siregar,  Koordinator  Advokasi  BPJS  Watch  menyatakan  dia  sempat  menginvestigasi
              persoalan ini. Dia juga mendengar kabar ada proposal Benny Tjokrosaputro tahun 2016 silam
              kepada direksi BP Jamsostek untuk membeli saham PT Hanson International Tbk (MYRX) yang
              ditolak manajemen BP Jamsostek.

              "Jadi disebut terkait Benny Tjokro, Jiwasraya atau Asabri, saya menilai tidak ada kaitannya,"
              tutur Timboel yang juga Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia.







                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13