Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 135

UPDATE BSU 2021 DAN PENJELASAN MENAKER KAPAN BLT UPAH TERMIN 3 CAIR

              Update BSU 2021 dan penjelasan dari Menaker Ida Fauziyah soal kapan BLT upah termin 3
              dicairkan.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  belum  bisa  memberikan  kepastian  apakah
              bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT upah termin 3 akan disalurkan tahun 2021.

              "Untuk tahun anggaran APBN 2021, kami memang belum menerima perintah untuk menyalurkan
              kembali program BSU, "kata Menaker Ida, dikutip dari website Kemnaker.
              Menurut menaker Ida, hingga saat ini pihaknya sudah menyiapkan hasil evaluasi yang akan
              diberikan dan dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian.

              "Jika kondisi perkonomian kita belum normal kembali, saya kira diskusi tentang Program BSU ini
              kita bisa pertimbangkan untuk bisa dilakukan kembali pada tahun 2021," ujar Menaker.

              Berdasarkan data Kemnaker 18 Januari 2021, penyaluran BLT upah termin 1 telah tersalurkan
              kepada  12.293.134  orang,  dengan  realisasi  anggaran  mencapai  Rp14.751.760.800.000  atau
              setara 99,11 persen.

              Sedangkan penyaluran BSU  gelombang/termin II telah tersalurkan kepada 12.244.169 orang
              dengan realisasi anggaran mencapai Ro14.693.022.800.000 atau jika diprosentasekan sebesar
              98,71 persen.

              "Total penerima BSU secara nasional sebanyak 12.403.896 orang, dengan rata-rata gaji Rp3,12
              juta dan total perusahaan yang pekerjanya penerima bantuan subsidi upah sebanyak 413.649
              perusahaan," kata Menaker.

              Bagi pekerja atau buruh yang belum mendapat BLT upah termin 1 dan 2, menurut Menaker,
              dikarenakan  beberapa  hal  seperti:  1.  Duplikasi data,  2.  Nomor  rekening  yang  tidak valid,  3.
              Rekening sudah tutup atau terblokir karena pasif dalam jangka waktu yang lama, 4. Rekening
              tidak sesuai dengan NIK, 5. Rekening dibekukan.

              "Untuk  menyelesaikan  permasalahan  itu,  ada  kendala  waktu  yang  terbatas  karena  akhir
              Desember 2020 seluruh dana sisa harus dikembalikan ke kas negara sebagaimana ketentuan
              Peraturan Menteri Keuangan," ujar Menaker.
              Menaker  memastikan,  penerima  BSU  yang  datanya  sudah  valid  dan  tidak  ada  masalah,
              penyaluran akan diupayakan untuk dilanjutkan kembali.

              "Jadi  mudah-mudahan  pada  bulan  Januari  ini  rekonsiliasi  data  dengan  bank  penyalur  sudah
              selesai  dilakukan,  maka  akan  kita  mintakan  kembali  ke  perbendaharaan  negara  untuk
              menyalurkan kembali," kata Menaker Ida.



















                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140