Page 45 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 45

Ringkasan

              Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat karena efek dari pandemi Covid-19. Namun meski
              demikian  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  (BPJamsostek)  tetap
              mencatatkan  hasil  positif  pada  kinerja  institusi  sepanjang  tahun  2020  tersebut.  Antara  lain
              kinerja pada bidang investasi, kepesertaan, dan pelayanan.

              Demikian dikatakan Direktur Utama BPJamsostek, Agus Susanto, kepada Beritasatu.com, Selasa
              (19/1/2020).



              WALAU PANDEMI, PESERTA BPJAMSOSTEK TETAP PEROLEH IMBAL HASIL DI ATAS
              DEPOSITO

              Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat berat karena efek dari pandemi Covid-19. Namun meski
              demikian  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  Ketenagakerjaan  (BPJamsostek)  tetap
              mencatatkan  hasil  positif  pada  kinerja  institusi  sepanjang  tahun  2020  tersebut.  Antara  lain
              kinerja pada bidang investasi, kepesertaan, dan pelayanan.

              Demikian dikatakan Direktur Utama BPJamsostek, Agus Susanto, kepada Beritasatu.com, Selasa
              (19/1/2020).

              Ia  mengatakan,  sepanjang  tahun  2020,  penerimaan  iuran  (unaudited)  BPJamsostek  tercatat
              berhasil  dibukukan  sebesar  Rp  73,31  triliun,  walaupun  terdapat  implementasi  Peraturan
              Pemerintah (PP) 49 Tahun 2020 tentang Relaksasi Iuran Program Jaminan Kecelakaan Kerja
              (JKK), Jaminan Kematian (JK) sebesar 99% dan penangguhan Program Jaminan Pensiun (JP)
              sebesar 99%.

              Iuran tersebut, kata dia, ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana
              kelolaan mencapai Rp 486,38 triliun pada akhir Desember 2020.

              Ia mengatakan, BPJamsostek juga mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 32,30 triliun, dengan
              Yield  on  Investment  (YOI)  yang  didapat  sebesar  7,38%.  Dana  dan  hasil  Investasi  tersebut
              mengalami pertumbuhan masing masing sebesar 12,59% dan 10,85% dibandingkan tahun akhir
              2019.

              Agus mengutarakan, investasi BPJamsostek dilaksanakan berdasarkan PP Nomor 99 tahun 2013
              dan  PP  Nomor  55  tahun  2015,  yang  mengatur  jenis  instrumen-instrumen  investasi  yang
              diperbolehkan berikut dengan batasan-batasannya.

              Ada juga Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1 tahun 2016 yang juga mengharuskan
              penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50%. "Untuk alokasi dana investasi,
              BPJamsostek menempatkan sebesar 64% pada surat utang, 17% saham, 10% deposito, 8%
              reksadana, dan investasi langsung sebesar 1%," tuturnya.

              Selama masa pandemi, pengelolaan dana investasi mendapatkan tantangan yang cukup berat,
              mengingat dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh seluruh bidang usaha di dalam negeri.
              Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada awal tahun 2020 dibuka melemah, bahkan
              sempat terseok ke level 3000-an pasca ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi global.

              "Kondisi pandemi termasuk pasar investasi global dan regional tentunya memiliki pengaruh pada
              hasil  investasi  yang  diraih  oleh  industri  jasa  keuangan  pada  tahun  2020.  Tapi  kami  telah
              mengalihkan mayoritas portofolio pada instrumen fixed income hingga mencapai 74% dari total
              portofolio, sehingga tidak berpengaruh langsung dengan fluktuasi IHSG," ujar Agus.



                                                           44
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50