Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 122
Judul Survei BPS Membuktikan Kartu Prakerja Salah Sasaran
Nama Media tirto.id
Newstrend Kartu Pra Kerja
Halaman/URL https://tirto.id/survei-bps-membuktikan-kartu-prakerja-salah-sasaran-
f7mj
Jurnalis Vincent Fabian Thomas
Tanggal 2020-11-25 09:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Suhariyanto (Kepala BPS) Pekerja tidak penuh tergolong pekerja paruh waktu atau
setengah pengangguran. Income mereka terbatas jadi bisa dimaklumi (mengakses Kartu
Prakerja) meski statusnya bekerja
negative - Denni Purbasari (Direktur Eksekutif PMO Prakerja) Saat kami bilang 88 persen
penerima Kartu Prakerja tidak bekerja itu dalam persepsi mereka. Pertanyaan kami lewat online.
Pak Kecuk (Suhariyanto), tim BPS, datang dan bisa menjelaskan
negative - Mohammad Faisal (Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE))
Seharusnya diarahkan ke mereka yang terkena PHK dan mereka yang mencari kerja
neutral - Mohammad Faisal (Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE)) jadi
tidak menurunkan tingkat pengangguran. Upayanya menekan tingkat kemiskinan juga
berkurang. Upaya menjaga daya beli juga berkurang efektivitasnya.
Ringkasan
Kartu Prakerja ternyata lebih banyak dinikmati mereka yang masih bekerja, bukan pengangguran
seperti yang dicita-citakan pembuat program.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 menyingkap tabir Kartu Prakerja.
Sebanyak 66,47 persen penerima program ini statusnya masih 'bekerja', sementara penerima
dengan status 'pengangguran' hanya 22,24 persen dan sisanya, 11,29 persen, diisi Bukan
Angkatan Kerja (BAK).
SURVEI BPS MEMBUKTIKAN KARTU PRAKERJA SALAH SASARAN
Kartu Prakerja ternyata lebih banyak dinikmati mereka yang masih bekerja, bukan pengangguran
seperti yang dicita-citakan pembuat program.
121