Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 147

Ringkasan

              Pemerintah menghentikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) subsidi upah atau bantuan
              subsidi  upah  (BSU)  kepada  pekerja  bergaji  di  bawah  Rp5  juta  pada  tahun  ini.  Informasi  ini
              disampaikan  oleh  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah.  Di  APBN  2021,  pemerintah  hanya
              memasukkan tujuh program perlindungan sosial, yakni program keluarga harapan (PKH) bagi 10
              juta keluarga, sembako, Kartu Prakerja, Dana Desa, bansos tunai bagi 10 juta keluarga, subsidi
              kuota pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan diskon listrik. Jumlah dana yang dialokasikan untuk
              program ini mencapai Rp150,96 triliun.



              SUBSIDI UPAH DICABUT KALA DAYA BELI MASIH SURUT

              Subsidi  upah  dihapus  ketika  daya  beli  masih  rendah.  Pengamat  menilai  bansos  ini  memang
              kurang tepat sasaran.

              Pemerintah menghentikan penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) subsidi upah atau bantuan
              subsidi  upah  (BSU)  kepada  pekerja  bergaji  di  bawah  Rp5  juta  pada  tahun  ini.  Informasi  ini
              disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.

              Di  APBN  2021,  pemerintah  hanya  memasukkan  tujuh  program  perlindungan  sosial,  yakni
              program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta keluarga, sembako, Kartu Prakerja, Dana Desa,
              bansos tunai bagi 10 juta keluarga, subsidi kuota pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan diskon
              listrik. Jumlah dana yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp150,96 triliun.

              "Di APBN 2021 [subsidi upah] belum atau tidak dialokasikan. Nanti kami lihat bagaimana kondisi
              ekonomi  berikutnya,"  katanya  dalam  rekaman  yang  dibagikan  Humas  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Sabtu (30/1/2021).
              Pengamat  kebijakan  publik  dari  Universitas  Trisakti  Trubus  Rahadiansyah  menilai  langkah
              pemerintah untuk mencabut subsidi upah tidak tepat. Situasi ekonomi yang saat ini belum pulih,
              ditambah  banyaknya  komoditas  yang  naik  tak  terkendali,  membuat  masyarakat  semakin
              tertekan.

              "Kalau dihentikan dampaknya ke daya beli dan juga konsumsi rumah tangga para buruh. Itu
              yang memprihatinkan. Tabungan mereka juga habis dipakai konsumsi, ditambah saya melihat
              pemerintah  ini  gagal  mengontrol  kenaikan  harga  pangan  selama  masa  pandemi,"  kata  dia
              kepada reporter Tirto, Rabu (3/2/2021).

              Baiknya subsidi gaji tetap ada meskipun nilainya tidak besar, katanya. Selain akan meringankan
              beban pekerja untuk menutup kebutuhan konsumsi, subsidi gaji juga akan meredam potensi
              letupan konflik sosial. "Dulu kan bansos itu Rp600 ribu sekarang jadi Rp300 ribu. Kan bisa itu.
              Yang penting ada," katanya.

              Update Subsidi Upah Pekerja: Tahap 4 Terdapat 2,8 Juta Orang Badan Pusat Statistik (BPS)
              mencatat inflasi inti, yang merupakan tolok ukur daya beli dan permintaan, melemah. Inflasi inti
              Januari 2021 mencapai 1,56 persen secara yoy . Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan nilainya
              lebih rendah dari inflasi inti Desember 2020 yang sudah terpuruk di angka 1,6 persen yoy . Posisi
              inflasi  inti  Januari  2021  juga  lebih  rendah  dari  inflasi  inti  Januari  2020  yang  mencapai  2,88
              persen.

              Situasi ini perlu diwaspadai karena pelemahan daya beli dan permintaan dikhawatirkan akan
              berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, lebih dari 50 persen komponennya
              disumbang konsumsi rumah tangga, katanya. "Kita harus bekerja sama memulihkan ekonomi
              RI," ucap Suhariyanto, Senin (1/2/2021) Di luar inflasi inti, komponen harga masih mencatatkan

                                                           146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152