Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 142
neutral - Jokowi (Presiden Republik Indonesia) Saya menekankan bahwa stabilitas akan tercipta
termasuk di Laut China Selatan jika semua negara menghormati hukum internasional, terutama
UNCLOS 1982
Ringkasan
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri
Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan itu membahas perlindungan WNI,
pekerja migran, hingga isu kudeta militer di Myanmar. Jokowi mengapresiasi kerja sama
pemerintah Malaysia dalam perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia, terutama
semasa pandemi COVID-19. Jokowi mengatakan, dalam pertemuan itu, dia juga menekankan
pentingnya pembuatan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) baru
terkait perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).
JOKOWI-PM MALAYSIA BAHAS PERLINDUNGAN PEKERJA MIGRAN HINGGA
MASALAH MYANMAR
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Tan Sri
Muhyiddin Yassin di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan itu membahas perlindungan WNI,
pekerja migran, hingga isu kudeta militer di Myanmar.
"Tadi saya sudah juga menyampaikan beberapa kepada Perdana Menteri Muhyiddin bahwa
setiap saat ada masa-masa kecil atau masa-masa sedang kita bisa langsung telepon jam berapa
pun. Jadi saya kira ini hubungan yang sangat baik dan pertemuan bilateral dengan Perdana
Menteri Muhyiddin berjalan dengan baik, terbuka, dan komprehensif," kata Jokowi dalam jumpa
pers bersama Muhyiddin yang disiarkan kanal YouTube Setpres, Jumat (5/2/2021).
Jokowi mengapresiasi kerja sama pemerintah Malaysia dalam perlindungan warga negara
Indonesia (WNI) di Malaysia, terutama semasa pandemi COVID-19. Jokowi mengatakan, dalam
pertemuan itu, dia juga menekankan pentingnya pembuatan nota kesepahaman atau
memorandum of understanding (MoU) baru terkait perlindungan pekerja migran Indonesia
(PMI).
"Saya menyampaikan apresiasi-penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia,
terutama selama pandemi, dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia kepada pemerintah
Malaysia. Dan terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya
penyelesaian pembuatan MoU-MoU baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja
domestik Indonesia di Malaysia. Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel
system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk
mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia," papar Jokowi.
Isu berikutnya yang dibahas adalah soal sawit. Jokowi mengharapkan komitmen Malaysia untuk
ikut melawan diskriminasi terhadap sawit secara bersama-sama. Berikutnya, Jokowi juga
menyambut baik travel corridor arrangement antara Indonesia dan Malaysia.
"Mengenai waktu pemberlakuan TCA akan dikomunikasikan kemudian. Saya juga menyampaikan
pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Corridor Framework dan di masa sulit
seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas," tuturnya.
Selanjutnya, Jokowi dan Muhyiddin juga membahas isu kawasan ASEAN, terutama
perkembangan di Myanmar. Jokowi mengaku prihatin terhadap kondisi politik di Myanmar.
141

