Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 18

minimum di wilayah yang relatif masih rendah dibandingkan dengan standar hidup di wilayah
              tersebut.
              Terpisah,  Direktur  Pengupahan  Kementerian  Ketenagakerjaan  Dinar  Titus  Jogaswitani
              mengemukakan formuiasi baru akan diterapkan pada kabupaten/kota yang belum memiliki upah
              minimum kota/kabupaten.

              "Jadi jika daya beli di daerah tersebut makin bagus, upahnya akan mengikuti. Kalau tingkat
              pengangguran sedikit, artinya penyerapan tenaga kerja bagus, dengan demikian upah juga lebih
              baik," katanya.

              Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar
              memandang acuan baru upah minimum yang merujuk pada paritas daya beli, penyerapan tenaga
              kerja, dan median upah erat kaitannya dengan kondisi ketersediaan lapangan kerja dan pencari
              kerja.

              "Makin sedikit lapangan kerja dan makin banyak pencarinya, artinya upah akan turun. Kondisi
              ini  membuat  daya  tawar  pekerja  menjadi  rendah  karena  pelaku  usaha  bisa  dengan  mudah
              menentukan upah minimum," tuturnya.

              Dia  menjelaskan  upah  minimum  yang  selama  ini  ditetapkan  rutin  setiap  tahun  sejatinya
              memainkan  peran  sebagai  jaring  pengaman  agar  pekerja  tetap  menerima  upah  layak  tanpa
              harus mengkhawatirkan kondisi pasar kerja.

              Meski ruang negosiasi antara pemberi dan pencari kerja tetap terbuka, dia menilai pilihan pekerja
              pemula tetap terbatas di tengah makin ketatnya pasar tenaga kerja.
















































                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23