Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 49
Judul Pemberian Bantuan Subsidi Upah Cukup Rasional
Nama Media analisadaily.com
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://analisadaily.com/berita/baca/2021/02/07/1015093/pemberian-
bantuan-subsidi-upah-cukup-rasional/
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-02-07 10:02:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Pingkan Audrine Kosijungan (Peneliti Center for In-donesian Policy Studies (CIPS))
Pemberian bantuan subsidi upah ini cukup rasional mengingat banyaknya sektor usaha yang
mengalami perlambatan pertumbuhan akibat upaya pembatasan yang dilakukan pemerintah
positive - Pingkan Audrine Kosijungan (Peneliti Center for In-donesian Policy Studies (CIPS))
Pemberian bantuan subsidi upah sangat relevan dan diharapkan mampu menggerakkan
konsumsi untuk membantu menggerakkan perekonomian. Para penerima bantuan ini termasuk
kelompok yang terdampak cukup signifikan oleh pandemi
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Sementara, memang di APBN 2021 BSU tidak
dialokasikan. Nanti dilihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya
Ringkasan
Program bantuan subsidi upah salah satu faktor penting memulihkan perekonomian nasional,
karena dinilai bisa mengangkat daya beli masyarakar di masa pandemi Covid-19. Sebelumnya,
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengakui bahwa dana bantuan subsidi upah (BSU) tahun
ini tidak ada alokasinya dalam APBN 2021.
PEMBERIAN BANTUAN SUBSIDI UPAH CUKUP RASIONAL
Pekerja pabrik sepatu PT Changsin Reksa Jaya berjalan keluar pabrik di Leles, Kabupaten Garut,
Jawa Barat. (ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah) Jakarta - Program bantuan subsidi upah salah
satu faktor penting memulihkan perekonomian nasional, karena dinilai bisa mengangkat daya
beli masyarakar di masa pandemi Covid-19.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Pingkan Audrine Kosijungan mengingatkan,
kondisi sosial dan ekonomi Indonesia yang saat ini masih terdampak pandemi.
48

