Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 56

PEMERINTAH NGANDELIN PROGRAM KARTU PRAKERJA

              Bantuan Subsidi Upah Dihentikan

              Pemerintah resmi menghentikan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 600 ribu per
              bulan untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Untuk membantu mereka, Kabinet
              Indonesia Maju, kini mau mengandalkan program Kartu Prakerja.

              MENTERI Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, program subsidi gaji tak
              dilanjut karena tidak mendapatkan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
              (APBN) 2021.

              "Subsidi upah dalam anggaran 2021 tidak dialokasikan, tapi kita akan konsentrasi pada Program
              Kartu Prakerja. Program ini bukan hanya meningkatkan kompetensi saja tapi ada insentifnya,"
              ungkap Ida. di Jakarta, Kamis (4/2).
              Ia mengungkapkan, alokasi untuk Kartu Prakerja tahun ini cukup besar, yakni sekitar Rp 20
              triliun. Peningkatan anggaran itu karena di dalamnya terdapat komponen bantuan insentif untuk
              pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan angkatan kerja baru.

              Disebutkannya, total bantuan yang didapat sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, Rp 600 ribu untuk
              biaya pelatihan tiap bulan selama empat bulan, atau total Rp 2,4 juta. Sebesar Rp 1 juta sebagai
              insentif biaya pelatihan. Dan, Rp 150 ribu sebagai biaya survei.

              Terkait penyaluran BSU 2020, Menteri Ida menjelaskan, BSU telah disalurkan pihaknya kepada
              12 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.

              Penyaluran BSU dilakukan selama 4 bulan dengan penyaluran dua termin, yang tiap terminnya
              sebesar Rp 1,2 juta.

              Prosesnya Berbelit

              Pengamat  kebijakan  publik  dari  Universitas  Trisakti  Trubus  Rahadiansyah  menyebut,
              penghapusan BSU bakal menekan daya beli masyarakat, khususnya pekerja yang sebelumnya
              menerima BSU.

              "Daya beli pasti anjlok lagi karena pendapatan hilang. Karena, Program Kartu Prakerja yang
              ditawarkan  pemerintah  cakupannya  tidak  bisa  seefektif  BSU,"  kata  Trubus  kepada  Rakyat
              Merdeka, kemarin.

              Selain itu, lanjut dia, masyarakat sulit mengakses program Kartu Pra Kerja. Karena, birokrasi
              pendaftaran  berbelit.  Tak  hanya  itu,  sasaran  pelatihan  pun  tidak  jelas  sehingga  tidak
              memberikan dampak terhadap kinerja perekonomian.

              Ia  meminta,  pemerintah  memberikan  jaminan  kepada  para  pekerja  menyusul  penyetopan
              program BSU.

              "Pemerintah harus memberikan perlindungan kepada mereka (pekerja) agar tidak sampai kena
              PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)," kata Trubus.

              Ia  menilai,  program  BSU  cukup  bagus.  Program  BSU  membantu  pelaku  usaha  untuk  bisa
              bernapas  di  tengah  tekanan  pandemi.  Stimulus  itu  juga  membantu  pekerja  menyisihkan
              sebagian uang yang diterima untuk kebutuhan lain.

              "Saya khawatir, saat BSU dihilangkan, pengangguran akan menumpuk, kriminalitas dan konflik
              sosial kembali meningkat," tegasnya.


                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61