Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 FEBRUARI 2021
P. 75
Ketua Himsataki Tegap Herjadmo didampingi Pembina Organisasi Hasan Bajamal dan Yunus
Yamani di Jakarta, Sabtu, mengatakan kuota 50.000 itu untuk penempatan setahun yang
diberikan ke Kadin lalu menugaskan Himsataki untuk melaksanakannya.
"Kami sudah memenuhi semua persyaratan untuk penempatan satu kanal yang dirancang
Kemenaker," ujar Tegap.
Tidak hanya itu, dia juga menyampaikan antusiasme mitra di Saudi untuk menerima calon
pekerja migran yang akan ditempatkan.
"Hanya saja, saya mengingatkan mitra Saudi untuk turut mengembangkan sistem pelatihan agar
pekerja migran yang ditempatkan benar-benar berkualitas dan memenuhi syarat." Sementara
Pembina Himsataki Hasan Bajamal mengatakan penempatan dan perlindungan pekerja migran
harus dikelola secara profesional, transparan dan terbuka.
"Jangan ada monopoli dan mengunci peluang dengan merekayasa aturan. Rambu-rambunya
hendaknya aturan yang disepakati, sehingga siapa saja yang memenuhi syarat dan mampu boleh
menempatkkan. Yang tidak, dikenakan sanksi hingga pencabutan izin." Keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 291 Tahun 2018 tentang Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Satu Kanal ke Arab Saudi membuka peluang penempatan pekerja migran ke Saudi untuk jabatan
asisten rumah tangga, perawat bayi, perawat orang tua, perawat anak, jurumasak keluarga dan
sopir.
Perusahaan penempatan tidak diperkenankan membebankan biaya apapun ke calon pekerja
migran untuk bisa bekerja di Saudi.
Kemenaker juga sudah menetapkan 55 perusahaan dan Himsataki sudah mengajukan nama-
nama perusahaan anggotanya untuk ditetapkan (direkomendasikan) untuk menempatkan
50.000 pekerja migran tersebut.
Tegap menyatakan 50.000 itu adalah kuota yang berbeda yang diberikan Kemenaker ke Kadin.
Ant/N-3.
74

