Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2020
P. 198
Dia menambahkan seperti di Morowali jumlah tenaga kerja asing mencapai 3.000 orang. Jumlah
ini pun nantinya akan berkurang seiring politeknik yang sudah dibuat menghasilkan para ahli
teknik asli Indonesia.
"Sekarang bapak ibu lihat Freeport sudah 50 tahun, berapa pekerja asingnya di sana. Kemudian
poltek kita buat seperti ini di Kemenristek, perindustrian dan libatkan ITB, UI semua dari sana.
Ada yang mikir sampai sana? Kan nggak ada cuma kritik aja. Makanya ini yang ada di board
pemerintah," kata Luhut.
Pemanfaatan TKA terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Proyek itu
menyerap banyak tenaga kerja, di mana setidaknya ada 14.500 pekerja terlibat dalam proyek
itu yang berasal dari Indonesia dan China.
Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra merinci,
pekerja dari China sekitar 2.100 orang dan sisanya memanfaatkan pekerja lokal alias Indonesia.
"Total pekerja sekarang sudah 14.500. Waktu kita sama Bu Menaker (Menteri Ketenagakerjaan
Ida Fauziyah) kan sekitar 12.000, sekarang sudah 14.500 totalnya. Campur jadi China-nya sekitar
2.100," kata Chandra saat meninjau peletakan girder di casting yard 1 proyek kereta cepat JKT-
BDG, di sisi KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9/2020).
Jumlah tersebut merupakan total keseluruhan pekerja yang garap proyek kereta cepat Jakarta
Bandung. Pasalnya, sebanyak 500 pekerja asal China yang sempat dilarang ke Indonesia karena
pandemi COVID-19 sudah bekerja lagi.
"Alhamdulillah sudah kembali. (Pekerja China) sekitar 500-an," jelasnya.
Adanya pekerja asing diharapkan dapat menjadi media transfer teknologi dan pengetahuan
untuk pekerja Indonesia. Ke depan, Chandra berharap pekerja Indonesia bisa memiliki keahlian
yang sama.
"Kalau Anda lihat barang ini di Indonesia kan pertama kali, ini harus ditransfer jadi skill-nya dari
China ke sini, sambil dia bekerja sambil melatih. Kan tahu juga Pak Jokowi minta lanjut ke
Surabaya kan, nah bagaimana supaya tenaga kerja Indonesia bisa mengerjakannya, inilah
tempatnya," ucapnya.
Chandra menyebut setelah pandemi COVID-19 berakhir akan kembali mengundang mahasiswa
dari berbagai perguruan tinggi untuk transfer pengetahuan.
"Dulu kita sempat datang mahasiswa sekitar 2.000 orang gantian untuk transfer pengetahuan.
Ini kalau COVID sudah reda mungkin kita akan buka kembali. Harapan kami masyarakat
Indonesia dengan kereta cepat sudah tidak awam, bukan hal baru lagi," tuturnya.
(hek/eds) .
197