Page 135 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 135

Sanksi untuk Anies, kata dia, akan dijatuhkan oleh Kemendagri sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014
              tentang Pemerintahan Daerah. UU tersebut menyatakan bahwa gubernur yang tak menjalankan
              program  strategis  nasional  dapat  dijatuhi  sanksi  berupa  teguran  tertulis,  pemberhentian
              sementara, dan pemberhentian permanen.

              Sebelumnya, kelompok buruh dan pengusaha saling melempar ancaman terkait keputusan Anies
              tersebut.  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  mengancam  bakal  menggugat  Anies  ke
              Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika tak membatalkan kenaikan UMP 5,1 persen.

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) lantas mengancam balik Apindo. Jika Apindo benar
              menggugat Anies, maka massa buruh akan menggelar aksi turun ke jalan secara masif.

              Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, juga menyoroti revisi UMP DKI Jakarta
              dari  0,85  persen  (Rp  38  ribu)  menjadi  5,1  persen  (Rp  225  ribu).  Menurut  Gembong,  jika
              melakukan revisi, seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki dasar yang kuat, alih-
              alih dari perubahan sepihak.
              "Saya  kemarin  itu  telepon  Dinas  Tenaga  Kerja,  malah  akan  ada  revisi  lagi.  Jadi  tidak  ada
              kepastian hukum. Jadi saya pikir Anies ini mau menciptakan kegaduhan terhadap rakyatnya,"
              kata Gembong.

              Dia  menambahkan,  langkah  yang  dilakukan  Anies,  berpotensi  menciptakan  suasana  tidak
              kondusif  antara  pengusaha  dengan  buruh.  Meskipun,  kata  dia,  hal  itu  tetap  didukung  para
              pengusaha yang bisa mengikuti revisi dari perubahan UMP 2022.

              "Tapi bagaimana dengan pengusaha yang tidak mampu? Kan dasar Pergub ini kan buat semua
              tenaga kerja," tutur dia.

              Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengajak para pengusaha yang protes soal
              revisi UMP DKI Jakarta untuk berdiskusi. Menurut dia, jika ada keberatan atau ancaman para
              pengusaha menggugat ke PTUN, akan lebih baik disampaikan terlebih dahulu pada Pemprov DKI
              Jakarta.

              "Kita bisa duduk, diskusi, dialog, pengusaha kan ingin juga usahanya maju dan sukses," kata
              Riza saat ditemui di Balai Kota DKI, Selasa (21/12).

              Riza menambahkan, keadilan perlu diutamakan demi kepentingan semua pihak. Termasuk, kata
              dia, juga mementingkan kesejahteraan buruh.
              "Buruh  tidak  bisa  tanpa  pengusaha,  semua  ini  harus  bersinergi,  bekerjasama,  begitu  juga
              pemerintah butuh kerjasama semua pihak," katanya.






















                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140