Page 146 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 146

Artinya, tahun depan UMP DKI menjadi Rp4.641.854 dari rencana awal Rp4.453.935. Angka baru
              ini disambut riang gembira oleh buruh. Tetapi, bikin pengusaha garuk-garuk kepala karena dinilai
              tidak  sesuai  dengan  formula  di  pasal  26  Peraturan  Pemerintah  (PP)  36/2021  tentang
              Pengupahan. Apalagi, pasal 27 dan 29 PP tersebut berbunyi penetapan UMP dan batas waktu
              penetapan UMP selambat-lambatnya pada 21 November 2021 dan tidak bisa diubah.

              Memang,  Anies  sempat  menyurati  Menaker  Ida  Fauziyah  untuk  mengkaji  ulang  formula
              penetapan besaran UMP DKI 2022 karena dianggap tidak adil dan tidak layak. Namun, Anies
              tiba-tiba  merevisi  sendiri  besaran  UMP  yang  sudah  ditetapkannya.  Alasannya,  revisi  UMP
              mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia (BI) sebesar 4,7-5,5
              persen, dengan tingkat inflasi 2-3 persen.

              Sebetulnya, rata-rata kenaikan UMP DKI mencapai 8,6 persen dalam enam tahun terakhir. Oleh
              karenanya, ia ingin mengapresiasi para pekerja dan buruh, termasuk ingin UMP DKI lebih layak,
              sesuai dengan daya beli masyarakat. “Yang lebih penting adalah melalui kenaikan UMP yang
              layak  ini,  kami  berharap  daya  beli  masyarakat  atau  pekerja  tidak  turun,”  ucap  Anies  dalam
              keterangan resmi, Sabtu (18/12).
              Sontak, pengusaha marah karena revisi UMP dilakukan sepihak tanpa diskusi dan menggunakan
              asas  tripatrit  bersama  serikat  pekerja.  Padahal,  musyawarah  tripatrit  sudah  dilakukan  pada
              penetapan besaran UMP DKI 2022 sebelum revisi dan seluruhnya diklaim sudah bersepakat.

              Atas dasar itu, para pengusaha di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta Kamar Dagang
              dan Industri (Kadin) Indonesia berencana menggugat keputusan Anies ke Pengadilan Tata Usaha
              Negara (PTUN). Gugatan akan dilayangkan saat Anies menerbitkan peraturan gubernur (pergub)
              baru. “Jadi begitu pergub keluar, Apindo dan Kadin DKI akan langsung lakukan gugatan,” tegas
              Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.












































                                                           145
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151