Page 148 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 148

Peristiwa tersebut berawal dari sidak yang dilakukan oleh Satgas Pelindungan PMI Kemnaker
              yang terdiri dari Direktorat Bina Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Dit.
              P2PMI) dan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselematan dan
              Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) pada Senin (20/12/2021).

              Sidak dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat kepada Dit. Bina P2PMI Kemnaker
              yang meminta pertolongan dikarenakan adanya dugaan penempatan PMI secara ilegal.

              Dari  hasil  sidak  diketahui,  para  CPMI  yang  akan  dikirim  ke  Arab  Saudi,  Qatar,  dan  UEA  ini
              dijanjikan bekerja sebagai pekerja rumah tangga (domestic workers) dan tiap-tiap CPMI juga
              telah  diiming-imingi  uang  saku  atau  uang  tinggal  sebesar  5  hingga  7  juta.  Â  Selain  itu,
              penempatan PMI tersebut akan dilakukan oleh orang perseorangan dan bukan oleh Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah mendapatkan izin dari pemerintah.

              Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen
              Binapenta dan PKK), Suhartono, mengatakan, sidak ini merupakan upaya pelindungan bagi WNI
              yang  akan  diberangkatkan  secara  ilegal.  Penempatan  yang  dilakukan  secara  ilegal  akan
              berdampak bagi keselamatan para CPMI.

              “Penempatan  yang  dilakukan  secara  ilegal  akan  membuat  CPMI  rentan  menjadi  korban
              perdagangan orang, kerja paksa, atau tindak pidana lainnya,” ucap Dirjen Suhartono.
              Lebih  lanjut  ia  mengatakan,  penempatan  PMI  ke  negara  Arab  Saudi,  Qatar,  dan  UEA  untuk
              bekerja pada pemberi kerja perseorangan masih dilakukan moratorium sejak tahun 2015 dengan
              ditetapkannya Kepmenaker Nomor 260Â Tahun 2015.

              Direktur Bina P2PMI, Rendra Setiawan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati apabila adanya
              rayuan atau bujuk rayu dari calo, sponsor, atau pihak lainnya yang bukan sebagai P3MI yang
              terdaftar di Kemnaker dengan menjanjikan pekerjaan di luar negeri dengan upah tinggi.

              “Upayakan mendapatkan informasi yang resmi dari Dinas Ketenagakerjaan setempat atau LTSA,”
              ucap Rendra.



































                                                           147
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153