Page 207 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 207
"Tapi bagaimana dengan pengusaha yang tidak mampu? Kan dasar Pergub ini kan buat semua
tenaga kerja," tandas Pandapotan.
Seperti diketahui sebelumnya, Anies Baswedan memutuskan menaikan UMP yang semula 0,85
persen menjadi 5,1 persen atau Rp225.667 setelah menyurati Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemenaker).
Sementara itu, masih di acara yang sama, Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI mencatat setidaknya
ada sebanyak 6 program yang tidak dijalankan dengan baik oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies
Baswedan selama kepimpinannya 4 tahun belakangan hingga akhir tahun ini.
“Sebut saja normalisasi sungai, Rumah DP Nol, dan Oke-Oce. Tiga hal itu realisasinya tahun ini
tetap jalan di tempat,” Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono.
Menurut Gembong, hingga akhir tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan normalisasi
atau pun naturalisasi sungai sama sekali, padahal program ini berdampak besar terhadap
penanggulangan banjir Ibukota.
Justru program sumur resapan yang menelan angaran hingga 411 M pada tahun 2021,
pembangunannya tidak memperhatikan aspek teknis sehingga menghancurkan fasilitas umum
di lokasi tersebut.
"Jadi selama 4 tahun kita hanya bergumul, hanya berdebat soal istilah. Mau normalisasi atau
naturalisasi. Tapi apapun dua-duanya tidak ada yang dieksekusi," terangnya.
Sementara itu, terkait Rumah DP 0, hingga tahun 2021 ini yang terealisasi hanya sebanyak 967
unit saja atau hanya sebesar 0,3 persen dari total target di Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
Sedangkan untuk program Oke-Oce yang diklaim Anies berhasil dicetak sebanyak 281.812 UMKM
tersebut adalah mereka yang sekedar mendaftar di website Jakpreuner. Dari total jumlah itu,
baru sekitar 6.000 UMKM yang berhasil mendapatkan akses permodalan.
Kemudian, Fraksi PDI Perjuangan juga menyebutkan masih banyak program-program prioritas
lainnya yang tidak dijalankan, yakni seperti Pembangunan LRT, Rehabilitasi Total bangunan
Sekolah, dan pemaksaan penyelenggaraan Formula E.
“Kami rasa, tahun 2021 ini Bapak Gubernur kehilangan fokus untuk mengejar pekerjaan rumah
yang sudah kami sampaikan di tahun lalu, dan memilih untuk fokus terhadap hal-hal yang tidak
substansial seperti Formula E,” tandas Gembong.
206