Page 303 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 303

Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) melakukan sidak di Bintara Bekasi Selatan Senin
              (20/12/2021).
              Para CPMI ini dijanjikan bekerja sebagai pekerja rumah tangga (domestic workers) dan tiap-tiap
              CPMI juga telah diiming-imingi uang saku atau uang tinggal sebesar 5 hingga 7 juta.

              Sidak dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat kepada Dit. Bina P2PMI Kemnaker
              yang meminta pertolongan dikarenakan adanya dugaan penempatan PMI secara ilegal.

              Penempatan PMI tersebut akan dilakukan oleh orang perseorangan dan bukan oleh Perusahaan
              Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah mendapatkan izin dari pemerintah.

              Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen
              Binapenta dan PKK), Suhartono, mengatakan, sidak ini merupakan upaya pelindungan bagi WNI
              yang akan diberangkatkan secara ilegal.
              Penempatan yang dilakukan secara ilegal akan berdampak bagi keselamatan para CPMI.

              “Penempatan  yang  dilakukan  secara  ilegal  akan  membuat  CPMI  rentan  menjadi  korban
              perdagangan orang, kerja paksa, atau tindak pidana lainnya,” ucap Dirjen Suhartono.

              Lebih  lanjut  ia  mengatakan,  penempatan  PMI  ke  negara  Arab  Saudi,  Qatar,  dan  UEA  untuk
              bekerja pada pemberi kerja perseorangan masih dilakukan moratorium sejak tahun 2015 dengan
              ditetapkannya Kepmenaker Nomor 260 Tahun 2015.

              Direktur Bina P2PMI, Rendra Setiawan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati apabila adanya
              rayuan atau bujuk rayu dari calo, sponsor, atau pihak lainnya yang bukan sebagai P3MI yang
              terdaftar di Kemnaker dengan menjanjikan pekerjaan di luar negeri dengan upah tinggi.

              “Upayakan mendapatkan informasi yang resmi dari Dinas Ketenagakerjaan setempat atau LTSA,”
              ucap Rendra. * pr/fen





































                                                           302
   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308