Page 328 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 328

ANIES BANTAH LANGGAR ATURAN KARENA NAIKKAN UMP

              Jakarta: Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menepis tudingan anggapan dirinya melanggar PP
              nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan ketika merevisi UMP tahun 2022.

              Anies  menegaskan,  apa  yang  dilakukannya  tersebut  semata-mata  untuk  memenuhi  rasa
              keadilan.

              "Kan itu menganggu rasa keadilan sederhana sekali," tutur Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa
              (21/12/2021).
              Anies menjelaskan, sejarah kenaikan UMP selama 6 tahun terakhir di Jakarta rata-rata di angka
              8 persen. Artinya, kata dia, pengusaha di Ibukota sudah terbiasa dengan besaran kenaikan angka
              tersebut.

              Bahkan, pada tahun lalu saja ketika ekonomi begitu terdampak oleh pembatasan karena pandemi
              Covid-19, UMP bisa tetap naik di angka 3 persen.

              "Tahun lalu krisis karena terjadi pandemi dalam kondisi berat seperti tahun lalu saja itu naiknya
              sudah 3,3 persen, tahun lalu tuh naik 3,3 persen dalam kondisi yang amat berat," jelas Anies.

              Lantas,  tahun  ini  ia  melihat  kondisi  ekonomi  sudah  mulai  bergerak  dan  tumbuh.  Namun
              kenaikannya  begitu  kecil  ketika  menggunakan  formula  yang  digunakan  Kementerian
              Ketenagakerjaan, yakni 0.85 persen.

              Dengan melihat kondisi tersebut, akhirnya Anies mengajukan agar ada revisi besaran kenaikan
              UMP tahun 2022 di Ibukota. Tentunya melalui kajian dengan melihat inflasi dan pertumbuhan
              ekonomi sampai muncullah besaran angka 5,1 persen.

              "Bayangkan kondisi ekonomi yang sudah lebih baik pake formuka malah naiknya 0.8 persen kan
              itu menganggu rasa keadilan sederhana sekali. Karena itulah kita harus sampaikan ketentuan
              tanggal tersebut harus disesuaikan kita ikut," tutur Anies.
              "Tapi kita sampaikan surat bahwa formulanya ini gak cocok dalam kondisi berat aja 3.3 persen.
              Kok  pake  formula  ininkeluar  0,8  persen,  jadunrasa  keadilan  jelas  terganggu  karena  itulah
              kemudian kita kaji sehingga kemudian akhirnya keluar angka itu," tambahnya melengkapi.

              Sebelumnya, Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta bakal
              menggugat Gubernur Jakarta, Anies Baswedan terkait kenaikan UMP tahun 2022.

              Mereka berencana menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara karena keputusan Gubernur
              Anies Baswedan menaikkan UMP 2022 berpotensi menyalahi Peraturan Pemerintah Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Adapun UMP tahun 2022 di DKI naik sebesar 5,1 persen menjadi Rp4.641.854 dari ketetapan
              sebelumnya hanya 0,85 persen sebesar Rp4.453.935.















                                                           327
   323   324   325   326   327   328   329   330   331   332   333