Page 392 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 392

"In  Strong  message  [pesan  kuat]  ya  untuk  Pak  Gubernur  karena  itu  melanggar.  Sebagai
              Gubernur yang harusnya paham sekali masalah ini jadi catatan sendiri. Apalagi mau nyapres,"
              kata Hariyadi di Kantor Apindo Jakarta, Senin (20/12/2021).

              Selain itu, kata Hariyadi, revisi ini bertentangan dengan Pasal 29 tentang waktu penetapan upah
              minimum  yang  selambat-lambatnya  ditetapkan  pada  21  November  2021.  Lebih  lanjut,  dia
              mengatakan  Pemprov  DKI  Jakarta  secara  sepihak  merevisi  UMP  DKI  Jakarta  2022  tanpa
              memerhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta sebagai bagian dari Dewan
              Pengupahan Daerah unsur pengusaha. Dengan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tersebut, lanjutnya,
              upaya untuk mengembalikan prinsip upah minimum sebagai jaring pengaman sosial (JPS) bagi
              pekerja pemula tanpa pengalaman tidak terwujud.

              Selain itu, sambungnya, penerapan struktur skala upah akan sulit dilakukan karena ruang atau
              jarak antara upah minimum (UM) dan upah di atas UM menjadi kecil. Hariyadi menyatakan dunia
              usaha bersikukuh tidak menerapkan UMP DKI Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen sesuai dengan
              revisi Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan dunia usaha menyayangkan keputusan tersebut
              dan  telah  mengambil  sejumlah  langkah  lanjutan.  Pertama,  meminta  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk memberikan sanksi kepada kepala daerah yang melawan
              hukum regulasi ketenagakerjaan. Kedua, Apindo meminta Menteri Dalam Negeri Tito Kamavian
              untuk  memberikan  pembinaan  atau  sanksi  kepada  Gubernur  DKI  Jakarta  yang  dinilai  tidak
              memahami peraturan perundang-undangan.

              Ketiga, Apindo akan menggugat revisi tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan benar-benar mengimplementasikan regulasi perubahan
              tersebut.  Keempat,  pelaku  usaha  mengimbau  seluruh  perusahaan  di  Jakarta  untuk  tidak
              menerapkan revisi UMP DKI Jakarta 2022 sembari menunggu keputusan PTUN yang berkekuatan
              hukum tetap.

              "Namun, tetap mengikuti Kepgub DKI Jakarta No. 1395/2021 yang ditetapkan pada 19 November
              2021," ujarnya.

              Sebelumnya, Anies Baswedan memutuskan UMP DKI Jakarta pada 2022 naik sebesar 5,1 persen
              menjadi Rp4,64 juta. Anies menyampaikan berdasarkan kajian Bank Indonesia bahwa proyeksi
              pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4 7 persen sampai dengan 5,5 persen,
              inflasi akan terkendali pada posisi 3 persen (2 persen-4 persen).

              Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta memutuskan UMP wilayah DKI Jakarta 2022 naik 5,1
              persen atau senilai Rp225.667 dari UMP 2021.

              Langkah Anies otomatis didukung buruh. Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) mengakui
              langkah Anies bisa berisiko menimbulkan gugatan hukum dari pengusaha. "Memang keputusan
              gubernur soal UMP merupakan objek yang bisa digugat sampai ke pengadilan. Ini hal yang biasa
              terjadi.  Digugat  pekerja  maupun  pengusaha  dan  memang  respons  secara  yuridis,"  kata
              Sekretaris Jenderal OPSI Timboel Siregar, Senin.

              Timboel  mengatakan  ketidaksepakatan  antara  pemangku  kepentingan  mengemuka  karena
              dialog sosial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja cenderung tak terjadi dalam proses
              penetapan  UMP.  Hal  ini  telah  terjadi  bahkan  sebelum  aturan  pengupahan  direvisi  dengan
              kehadiran PP No. 36/2021.

              Dia menjelaskan bahwa penetapan UMP sesuai PP No. 36/2021 sejatinya tak hanya mengacu
              pada  variabel-variabel  tertentu  dalam  formula  penghitungan.  Pasal  26  menyebutkan  bahwa
              penyesuaian UMP setiap tahun ditetapkan dalam rentang nilai tertentu di antara batas bawah
              dan batas atas upah di wilayah bersangkutan. ' Jadi terlepas kenaikan 0,85 persen atau 5,1


                                                           391
   387   388   389   390   391   392   393   394   395   396   397