Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 112

terutama  dalam  aspek  manajemen  kepesertaan,  manajemen  risiko  dan  investasi  serta
              manajemen layanan manfaat


              Ringkasan

              Dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan  atau  Bpjamsostek  dipastikan  akan
              menyelenggarakan     program    Jaminan    Kehilangan    Pekerjaan.   Sebelumnya,    Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan,  pemerintah  akan  memberikan  perlindungan
              terhadap pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui JKP . Syarat pekerja
              mendapatkan JKP harus terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.


              BPJAMSOSTEK SIAP SELENGGARAKAN PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN
              PEKERJAAN

              Dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan  atau  Bpjamsostek  dipastikan  akan
              menyelenggarakan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              "Ya, fokus utama tahun ini adalah implementasi program baru yang diamanahkan kepada kami,
              yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan ( JKP ). Kami akan persiapkan segala sesuatunya agar JKP
              ini  segera  bisa  terimplementasi  dengan  baik  dan  menjadi  penyempurna  jaminan  sosial  yang
              sudah ada," kata Dirut Bpjamsostek Anggoro Eko Cahyo kepada pers di Jakarta, Selasa 2 Maret
              2021.

              Hal itu ditegaskan Anggoro saat Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menyerahkan petikan
              Keputusan  Presiden  Republik  Indonesia  Nomor  38/P  Tahun  2021  kepada  Jajaran  Dewan
              Pengawas dan Direksi Bpjamsostek periode 2021-2026 yang baru dilantik Preside Joko Widodo.

              Penyerahan dilakukan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan
              Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, pemerintah akan memberikan
              perlindungan terhadap pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui JKP .

              Syarat pekerja mendapatkan JKP harus terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

              Pemberi  kerja  atau  perusahaan  harus  mendaftarkan  pekerjanya  menjadi  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan.

              Nila  ada  perusahaan  atau  pemberi  kerja  yang  tidak  mendaftarkan  pekerjanya,  maka  akan
              dikenakan dijatuhi sanksi.

              "Terkait dengan sanksi, sesuai PP Nomor 86 Tahun 2013, pemberi kerja yang tidak mendaftarkan
              dirinya  dan  pekerjanya  dalam  program  jaminan  sosial  dikenakan  sanksi  administratif  berupa
              teguran tertulis, denda, dan/atau tidak mendapat pelayanan publilk tertentu," ujarnya.
              Ida menyebutkan bahwa untuk implementasi JKP tersebut, pemerintah telah mengalokasikan
              modal awal sebesar Rp 6 triliun di APBN 2021 ini.

              "Untuk modal awal, sesuai mandat UU Cipta Kerja, modal awal program JKP yang bersumber
              dari APBN sebesar Rp 6 triliun," ujarnya.


                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117