Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 14

Pandemi  Covid-19  benar-benar  memukul  semua  sektor  kehidupan,  termasuk  sektor
              ketenagakerjaan. Data BPS Agustus 2020 menunjukkan penduduk angkatan kerja yang terimbas
              pandemi mencapai 29,12 juta orang. Jika dirinci, 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan
              jam kerja; 2,56 juta orang menganggur akibat Covid-19; 1,77 juta orang sementara tidak bekerja
              karena Covid-19; dan 0,76 juta orang bukan angkatan kerja akibat Covid-19.

              Pemerintah  pada  dasarnya  telah  mengantisipasi  dampak  pandemi  tersebut  melalui  skema
              kebijakan  pemulihan  ekonomi  nasional  (PEN).  Secara  khusus  terkait  dengan  sektor
              ketenagakerjaan, baik yang menyasar sektor formal maupun informal, beberapa program telah
              ditunaikan.  Program  dimaksud  antara  lain  Kartu  Prakerja,  subsidi  gaji  atau  upah,  bantuan
              presiden produktif usaha mikro, program padat karya di berbagai kementerian dan lembaga,
              termasuk program wirausaha.

              Selain program-program tersebut, secara makro pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai
              kebijakan  dan  insentif  bagi  dunia  usaha  agar  dapat  tetap  beroperasi  dan  mempertahankan
              pekerja  atau  buruhnya.  Berkaitan  dengan  kondisi  tersebut,  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemnaker) memiliki andil yang strategis dalam memitigasi dampak pandemi terhadap sektor
              ketenagakerjaan.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menjelaskan,  berbagai  program  Kemnaker
              terkait mitigasi pandemi dilaksanakan dengan menyesuaikan protokol kesehatan dan pemberian
              insentif jaring pengaman sosial. Misalnya program kewirausahaan diarahkan untuk mendukung
              program ketahanan  pangan  dan  memperkuat  industri  supply  chain  nasional.  'Kami  berusaha
              untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang produktif dan berkelanjutan sehingga dapat
              membahu penyerapan tenaga kerja, katanya.

              Program  Balai  Latihan  Kerja  (BLK)  tanggap  Covid-19,  pelatihan  berbasis  kompetensi  dan-
              produktivitas,  serta  BLK  pun  difungsikan  untuk  dapur  umum  dan  sentra  produksi  alat
              pencegahan penyebaran Covid-19. Pelatihan ini tetap dilakukan dengan melalui model blended
              training maupun full secara luring (luar jaringan) dengan protokol kesehatan. Selama pelatihan
              peserta diberi insentif pasca pelatihan. "Pelatihan vokasi di masa pandemi tetap penting “ untuk
              dilakukan  karena  menjadi  bekal  bagi  mereka  yang  baru  masuk  maupun  yang  ingin  kembali
              masuk pasar kerja, ujarnya.

              Beragam  program  dan  kebijakan  telah  dikeluarkan  Kemnaker  sepanjang  2020,  antara  lain
              bantuan subsidi upah (BSU). Kemnaker mendapatkan tugas menyalurkan BSU kepada 12,4 juta
              pekerja  dan  telah  terealisasi  98,92%.  Sebagaimana  diketahui,  BSU  merupakan  salah  satu
              program PEN yang bertujuan menjaga daya beli dan tingkat konsumsi pekerja di masa pandemi.

              Ada  juga  program  peluasan  kesempatan  kerja  dan  jaring  pengaman  sosial  (JPS)  untuk
              penanggulangan dampak Covid-19, yang telah menjangkau 327.013 warga terdampak Covid-
              19. Program perluasan kesempatan kerja ini digulirkan dalam bentuk bantuan wirausaha baru
              yang telah menjangkau 212.260 orang; program padat karya yang telah membantu 106.014
              warga  terdampak  Covid-19;  program  inkubasi  bisnis  yang  telah  membina  4.080  orang;  dan
              program wirausaha berbasis ekonomi digital yang telah menjangkau 4.020 orang. Pelaksanaan
              sejumlah  program  tersebut  melibatkan  639  orang  tenaga  pendamping  pemberdayaan
              masyarakat di seluruh Indonesia.

              Di tengah badai pandemi ini, Kemnaker juga tetap berupaya meningkatkan kompetensi sumber
              daya manusia Indonesia, melalui pelatihan vokasi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
              pelatihan  kompetensi  di  BLK  tanggap  Covid-19.  Selama  2020  Kemnaker  telah  meningkatkan
              kompetensi  sebanyak  901.177  orang,  melalui  pelatihan  vokasi,  pemagangan,  pelatihan
              produktivitas, dan sertifikasi kompetensi.




                                                           13
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19