Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MARET 2021
P. 97
Judul Belajar dari Kasus Rugi Investasi Asabri dan BP Jamsostek
Nama Media detik.com
Newstrend Dugaan Korupsi BPJS Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/5478372/belajar-dari-kasus-
rugi-investasi-asabri-dan-bp-jamsostek
Jurnalis Tim detikcom
Tanggal 2021-03-02 18:03:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Budi Frensidy (Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal FEB Universitas Indonesia) Hedge
fund profesional tidak ada yang tidak pernah mengalami unrealized loss. Sebagian besar akan
mengalaminya ketika market sedang bearish
neutral - Budi Frensidy (Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal FEB Universitas Indonesia)
Unrealized loss bisa berbalik menjadi unrealized gain saat pasar saham membaik. Perubahan
dari unrealized loss ke unrealized gain ini bergantung kondisi pasar dan juga saham yang dimiliki
investor
negative - Indra Safitri (Ketua Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal) Jika potensi kerugian
yang belum dibukukan masuk ranah merugikan negara, maka hal ini akan menakutkan bagi
semua pihak yang mengurus investasi. Kerugian akibat risiko bisnis semata tentu tidak masuk
ranah pidana
Ringkasan
Kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri dan PT BPJS Ketenagakerjaan ( BP Jamsostek )
terus menjadi perhatian para investor di pasar modal. Pasalnya, kedua Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) asuransi tersebut disebut mengalami kerugian besar akibat investasinya di pasar modal.
Kejaksaan Agung yang menangani kedua kasus itu menaksir Asabri merugi hingga Rp23 triliun
dan BP Jamsostek juga rugi sekitar Rp20 triliun.
BELAJAR DARI KASUS RUGI INVESTASI ASABRI DAN BP JAMSOSTEK
Kasus dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri dan PT BPJS Ketenagakerjaan ( BP Jamsostek )
terus menjadi perhatian para investor di pasar modal. Pasalnya, kedua Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) asuransi tersebut disebut mengalami kerugian besar akibat investasinya di pasar modal.
Kejaksaan Agung yang menangani kedua kasus itu menaksir Asabri merugi hingga Rp23 triliun
dan BP Jamsostek juga rugi sekitar Rp20 triliun.
96