Page 300 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 300
Hampir seluruh lapangan usaha maupun kelompok pengeluaran pada periode ini mengalami
pertumbuhan minus karena kegiatan atau aktivitas usaha mengalami persoalan permintaan yang
minim dari masyarakat.
Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan momentum pemulihan
ekonomi dapat terjadi pada triwulan III dan IV-2020 agar pertumbuhan bisa kembali berada
pada zona positif.
Kabar baiknya, Indonesia bukan termasuk negara yang ekonominya bergantung dengan market
dunia, melainkan pada domestik market. Sehingga pemerintah memang tengah menggenjot
konsumsi masyarakat sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi.
Berikut Liputan6.com merangkum sejumah stimulus pemerintah untuk mencegah kejatuhan
perekonomian yang lebih dalam: 1. Subsidi Listrik Pemerintah kembali memperpanjang program
listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA. Sementara untuk pelanggan
rumah tangga dengan daya 900 VA diberikan subsidi sebesar 50 persen. Sebelumnya, stimulus
listrik ini berlaku selama 6 bulan, yaitu April-September 2020.
"Kita tengarai pandemi ini akan terus berlanjut, dan saudara-saudara kita sepertinya belum
recover, negara hadir kembali. Dalam pembahasan antara kementerian dan lembaga, ada
Kemenperin, Kemenpar, dan lain-lain kita akhirnya putuskan untuk perpanjang sampai akhir
tahun atau sampai Desember 2020," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM
Rida Mulyana.
Tak hanya itu, pemerintah juga memperpanjang stimulus listrik ini untuk bisnis dan industri
hingga Desember 2020. "Untuk UMKM atau industri kecil menengah, dalam hal ini khusus untuk
450 VA dayanya, baik bisnis maupun industri, sama," kata Rida.
Melalui Surat Menteri ESDM Nomor 1466/26/DJL.3/2020, pemerintah membebaskan biaya beban
atau abonemen listrik pelanggan PT PLN (Persero) untuk sektor sosial, bisnis, dan industri,
termasuk layanan khusus.
Pembebasan dan diskon energi minimum (emin) ini berlaku bagi pelanggan dengan pemakaian
energi listrik dibawah rekening minimum (40 jam), dan pembebasan biaya beban atau
abonemen.
"Insentif tersebut telah disetujui dan akan diberikan selama 6 bulan, yakni Juli hingga Desember
2020 dan akan menyasar 1,25 juta pelanggan sosial bisnis, industri dan layanan khusus," ujar
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana dalam Konferensi Pers :
Stimulus Keringanan Tagihan Listrik, Selasa (11/8/2020).
Dengan pembebasan energi minimum, pelanggan sektor sosial, bisnis dan industri yang
kapasitas listrik terpasangnya di atas 1.300 VA hanya perlu membayar tagihan sesuai jam
pemakaian, sedangkan selisihnya akan dibayarkan oleh pemerintah.
Sementara, skema untuk pelanggan golongan layanan khusus, disesuaikan dengan Surat
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBL).
"Tetapi pelanggan sosial, bisnis dan industri yang daya listrik di bawah 1.300 VA atau sampai
900 VA, mereka dapat insentif berupa pembebasan biaya energi minimum," jelas dia.
" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020 Program subsidi
gaji yang digagas oleh pemerintah dengan memberikan Rp 2,4 juta kepada pekerja bergaji di
bawah Rp 5 juta akan dimulai para 25 Agustus 2020. Pekerja yang akan mendapat subsidi gaji
tersebut kurang lebih 12 juta orang.
299