Page 346 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 346
KABAR BURUK! 51 RIBU REKENING BLT KARYAWAN BERMASALAH, CEK DATAMU
DI SSO.BPJSKETENAGAKERJAAN.GO.ID
POSBELITUNG.CO -- Kabar buruk datang jelang pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT ) dari
pemerintah untuk karyawan, sejumlah rekening calon penerima BLT ternyata bermasalah. Ada
51.859 rekening BLT karyawan yang tak valid, ada yang salah nomor dan ada yang salah nama.
Ini merupakan hasil validasi BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek. Jelang pencairan
bantuan, sejumlah rekening calon penerima BLT ternyata bermasalah. Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Agus Susanto menyebut, sebanyak 13,6 juta pekerja telah
memberikan data nomor rekeningnya untuk program subsidi gaji.
"Hingga tanggal 20 Agustus datanya, pukul 21.00 malam," ujarnya melalui konferensi pers
secara virtual, Jumat (21/8/2020).
BP Jamsostek sudah melakukan validasi data nomor rekening pekerja calon penerima subsidi
gaji tersebut ke bank masing-masing. Meski validasi data belum dilakukan menyeluruh, BP
Jamsostek menemukan 51.859 data nomor rekening yang tidak valid.
"Kami lakukan proses validasi melalui 127 bank, ternyata yang valid sebanyak 9.332.386. Yang
tidak valid entah salah nomor atau salah nama sebanyak 51.859, ini kita kirim balik ke
perusahaan untuk diperbaiki nomor tersebut," kata Agus.
Dari 13,6 juta pekerja yang datanya masuk ke BP Jamsostek, sebanyak 4.216.595 data belum
divalidasi. Agus mengatakan, data yang sudah divalidasi di perbankan selanjutnya divalidasi
kembali di internal BP Jamsostek. Hal tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja
(Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020. Dari validasi kedua, hanya 8.177.261 saja yang dinyatakan
valid. Sementara 1.155.125 data pekerja dinyatakan tidak valid.
"Dari yang tidak valid tersebut, ada beberapa kita drop karena di luar kriteria Permenaker,"
ujarnya.
Jadi bila ditotal dari validasi tahap 1 dan 2, maka BP Jamsostekmenemukan 1.206.984 data
pekerja yang tidak valid. Mengacu kepada Permenaker No. 14/2020, kriteria penerima subsisi
gaji antara lain pekerja merupakan Warga Negara Indonesia ( WNI), masuk pada kategori
pekerja penerima upah, merupakan peserta BP Jamsostek aktif sampai dengan Juni 2020.
Selanjutnya, memiliki upah terakhir di bawah Rp 5 juta sesuai data yang dilaporkan perusahaan
dan tercatat pada BP Jamsostek. Sebelumnya, BP Jamsostek akan menerapkan validasi berlapis
untuk mengantisipasi kemungkinan dana bantuan subsidi gaji tidak tepat sasaran.
Terdapat tiga tahapan validasi yang dilakukan.
Pertama, validasi awal yang dilakukan bersama pihak eksternal yaitu perbankan.
Kedua, pada tahap ini BP Jamsostek melakukan validitas internal atas data kepesertaan yang
memenuhi kriteria seperti tertera pada Permenaker No.14/2020.
Meliputi keaktifan kepesertaan BP Jamsostek, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan
memastikan calon penerima BSU dari kategori pekerja penerima upah.
Ketiga, pada tahap ini, BP Jamsostek melakukan validasi berdasarkan nomor NIK (Nomor Induk
Kependudukan) yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening.
Ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penerima bantuan ganda karena yang
bersangkutan tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.
345