Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 13
80 PERSEN ALUMNI KARTU PRAKERJA RAIH PEKERJAAN BARU
Program Kartu Prakerja dinilai efektif dan tepat sasaran guna meningkatkan keterampilan yang
dibutuhkan, khususnya bagi tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19. Keterampilan yang
diberikan melalui pelatihan ini akan meningkatkan kompetensi, sehingga mereka diharapkan bisa
mandiri secara ekonomi.
Program Kartu Prakerja pun sukses mengantarkan para alumni peserta pelatihan tersebut untuk
bisa mandiri dan berkarya di dunia kerja. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto, Kartu Prakerja dapat menjadi salah satu solusi menciptakan wirausaha
mandiri baru. Dimana peluang tersebut terbuka bagi masyarakat dengan berbagai keahlian.
"Program Kartu Prakerja awalnya dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Namun, dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19, dilakukan refocusing
Program Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial," ujar Menko Airlangga dalam
rilisnya, Kamis (17/12).
Hal senada juga disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan
UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin. Rudy mengatakan, program Kartu Prakerja
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi orang-orang yang akan masuk dunia kerja.
Kini, di masa pandemi Covid-19 Kartu Prakerja menjadi penyelamat pekerja yang terdampak
pemutusan hubungan kerja (PHK). Program ini juga diharapkan mampu mendorong pemulihan
ekonomi nasional.
Selain itu, program ini menjadi salah satu instrumen penting untuk menyalurkan bantuan sosial.
Terutama, bagi sebagian besar orang-orang tidak terdata dalam DTKS Kementerian Sosial.
Rudy Salahuddin juga menyebutkan, sebanyak 81,2 persen alumni peserta Kartu Prakerja telah
memiliki profesi baru. Hasil ini merujuk data survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang
melibatkan 300 ribu responden pada Agustus 2020 lalu.
"Survei BPS pada Agustus 2020 dengan 300 responden menyebutkan, 88 persen responden
mengatakan, dengan Kartu Prakerja keterampilan peserta meningkat. Nah ini menggembirakan
buat kita. Lalu ada 81,2 persen menggunakan uang Kartu Prakerja untuk kebutuhan sehari-hari,"
ujar Rudy.
Tambahnya, manfaat dari Kartu Prakerja ini dianggap berhasil untuk memberikan subsidi
penghasilan dan juga meningkatkan keterampilan para peserta. Selain itu, kata Rudy,
rencananya program Kartu Prakerja ini akan dilanjutkan pada tahun 2021. Namun, akan ada
evaluasi yang dilakukan untuk terus memperbaiki segala kekurangan yang ada, termasuk
kualitas pelaksanaan dan tata kelola program.
"Bapak Presiden meminta agar model-model bantuan sosial ini akan kita lanjutkan walaupun
harus terus kita evaluasi. Apabila nanti kita perlu menyudahi bantuan sosial ini, yang model Kartu
Prakerja ini harus kembali lagi ke mode awal. Jadi tetap kita akan melakukan itu untuk model
bantuan sosial supaya menjaga konsumsi masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi itu
terjaga," pungkasnya.
12