Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 15
Ringkasan
Pekerja migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di Taiwan harus memilih negara tujuan baru.
Sebab, pemerintah Taiwan memutuskan menolak masuknya PMI. Alasannya, Indonesia masih
menjadi negara dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang tinggi. Taiwan juga meragukan
akurasi hasil tes Covid-19yang diadakan di Indonesia.
Pusat Komando Sentral Epidemi (CECC) Taiwan Rabu lalu (16/12) memaparkan bahwa
keputusan mereka untuk mencabut larangan atau justru terus memperpanjangnya bergantung
situasi di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Penempatan dan Pelindungan Tenaga Kerja Luar Negeri
(PTKLN) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Eva Trisiana sangat menyayangkan
kebijakan Taiwan tersebut. Kendati begitu, pemerintah dapat memahaminya. Kemenaker telah
mengambil langkah-langkah sebagai tindak lanjut. Pertama, pihaknya telah berkomunikasi
dengan TETO. Kemudian, Kemenaker melakukan penelusuran atau investigasi terhadap P3MI
yang telah menempatkan PMI yang dinyatakan positif Covid-19 oleh otoritas Taiwan.
PEKERJA RI DILARANG MASUK TAIWAN
Hasil Tes Covid-19 Dianggap Tidak Akurat
BP2MI Usut Kecurangan Pemberangkatan
Pekerja migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di Taiwan harus memilih negara tujuan baru.
Sebab, pemerintah Taiwan memutuskan menolak masuknya PMI. Alasannya, Indonesia masih
menjadi negara dengan jumlah pasien positif Covid-19 yang tinggi. Taiwan juga meragukan
akurasi hasil tes Covid-19yang diadakan di Indonesia.
Pusat Komando Sentral Epidemi (CECC) Taiwan Rabu lalu (16/12) memaparkan bahwa
keputusan mereka untuk mencabut larangan atau justru terus memperpanjangnya bergantung
situasi di Indonesia. "Persebaran virus (Covid-19) di Indonesia belum mereda. Pekan lalu negara
tersebut melaporkan sekitar 6 ribu kasus per hari," ujar Kepala CECC Chen Shih-chung seperti
dikutip Focus Taiwan
Pada 30 November lalu, Taiwan mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan sementara
masuknya pekerja migran dari negara-negara Asia Tenggara. Aturan itu berlaku mulai 4 hingga
17 Desember. Keputusan tersebut keluar gara-gara jumlah pekerja migran asal Indonesia yang
positif Covid-19 ketika tiba di Taiwan terus naik. Dari 132 kasus penularan Covid-19 dari luar,
sebanyak 76 kasus disebut berasal dari pekerja Indonesia. Seharusnya pekerja migran asal Asia
Tenggara sudah boleh masuk Taiwan lagi mulai hari ini. Namun, khusus PMI, larangannya
diperpanjang.
Mengapa Taiwan meragukan hasil tes Covid-19 di Indonesia? Chen mengungkapkan, pada
Oktober lalu, ada 11 pekerja Indonesia yang positif Covid-19 di Taiwan. Padahal, dua di
antaranya memiliki surat keterangan negatif Covid-19 dari Indonesia yang dikeluarkan tiga hari
sebelum ke Taiwan. Lalu, pada November, kasus serupa terulang. Sebanyak 42 dari 81 pekerja
Indonesia yang tiba positif Covid-19. Mereka juga punya surat keterangan negatif yang didapat
tiga hari sebelum terbang.
Masalah tersebut terulang lagi pada 1-15 Desember. Pada rentang waktu tersebut, ada 40 kasus
positif dari Indonesia. Ironisnya, sebanyak 32 di antaranya memegang surat pernyataan bebas
Covid-19 yang dikeluarkan tiga hari sebelum penerbangan. "Kredibilitas hasil tes Covid-19 yang
dikeluarkan Indonesia memburuk seiring berjalannya waktu," tegas Chen. Pria yang menjabat
14