Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 150
Diserahkan melalui dua gelombang/termin, dimana setiap termin sebesar Rp 1,2 juta. Termin
pertama diserahkan pada periode September-Oktober 2020, sedangkan termin II pada periode
November-Desember 2020, yang mana penyaluran termin II saat ini masih berjalan
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Terakhir, saya berpesan jaga kesehatan, pakai
masker, cuci tangan, jaga jarak. Kita berdoa memohon kepada Allah SWT agar Covid-19 ini
segera diangkat dari bumi Indonesia
Ringkasan
Apakah BLT BPJS Ketenagakerjaan berupa BSU Rp600 ribu dilanjutkan hingga 2021? Penyaluran
Bantuan Langsung Tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU)
senilai Rp600 ribu saat ini telah mencapai 93,34 persen atau tersalurkan sebesar Rp 27,96 triliun
untuk termin pertama dan kedua, menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah berdasarkan
data hingga 14 Desember 2020.
APAKAH BLT BPJS KETENAGAKERJAAN DIPERPANJANG SAMPAI 2021?
Apakah BLT BPJS Ketenagakerjaan berupa BSU Rp600 ribu dilanjutkan hingga 2021? Penyaluran
Bantuan Langsung Tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU)
senilai Rp600 ribu saat ini telah mencapai 93,34 persen atau tersalurkan sebesar Rp 27,96 triliun
untuk termin pertama dan kedua, menurut Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah berdasarkan
data hingga 14 Desember 2020.
Pada termin pertama, lanjut Menaker, sudah tersalurkan kepada 12,26 juta orang (98,86 persen)
dengan nilai sebesar Rp14,71 triliun. BLT BPJS Ketenagakerjaan termin kedua, telah tersalurkan
kepada 11,04 juta orang (89 persen) dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun.
"Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran BSU telah sampai pada gelombang/termin II.
Adapun data penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa realisasi BSU sudah
mencapai Rp 27,96 triliun (93,94 persen)," ujarnya melalui sambungan video pada acara Diskusi
Media yang diselenggarakan Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Untuk kelanjutan di tahun 2021, Menaker Ida mengatakan, pihaknya masih akan mendiskusikan
dengan KPC PEN.
"Lebih lanjut terkait kebijakan BSU di tahun 2021, saat ini masih dalam tahap diskusi
pembahasan di tingkat Komite PEN. Kemnaker tentu siap mendukung program yang sangat baik
ini kembali muncul tahun depan. Kita persiapkan desain kebijakannya bersama-sama," ujarnya.
Mengapa Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Belum 100 Persen? Menaker Ida menjelaskan,
secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan subsidi/upah belum mencapai 100 persen. Hal
ini disebabkan adanya sejumlah data rekening penerima yang bermasalah, sehingga
penyalurannya terhambat, terutama pada termin pertama.
"Jika dilihat dari realisasi tersebut memang belum mencapai 100 persen. Pada termin pertama,
berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami
kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelas dia.
Setelah itu, kata Menaker Ida, BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme sendiri terkait
perbaikan data rekening penerima yang bermasalah. Apabila data tersebut telah direvisi, maka
Bank Penyalur akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji/upah.
149