Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 186

Ringkasan

              Bantuan  pemerintah  berupa  BLT  subsidi  gaji/upah  (BSU)  merupakan  salah  satu  upaya
              pemerintah memulihkan perekonomian nasional serta mengeluarkan Indonesia dari jurang resesi
              yang lebih dalam akibat pandemi Covid-19. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memaparkan
              hingga 14 Desember 2020, total penyaluran BLT subsidi gaji sejak termin pertama hingga termin
              kedua telah mencapai 93,34% atau tersalurkan sebesar Rp 27,96 triliun.



              BLT SUBSIDI GAJI BELUM CAIR 100%, BEGINI PEMBELAAN MENAKER

              Bantuan  pemerintah  berupa  BLT  subsidi  gaji/upah  (BSU)  merupakan  salah  satu  upaya
              pemerintah memulihkan perekonomian nasional serta mengeluarkan Indonesia dari jurang resesi
              yang lebih dalam akibat pandemi Covid-19.
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memaparkan hingga 14 Desember 2020, total penyaluran
              BLT  subsidi  gaji  sejak  termin  pertama  hingga  termin  kedua  telah  mencapai  93,34%  atau
              tersalurkan sebesar Rp 27,96 triliun.

              Pada termin pertama, lanjut Menaker, sudah tersalurkan kepada 12,26 juta orang (98,86%)
              dengan nilai sebesar Rp14,71 triliun. Sedangkan bantuan subsidi gaji pada termin kedua, telah
              tersalurkan kepada 11,04 juta orang (89%) dengan nilai sebesar Rp13,2 triliun.

              "Kami informasikan bahwa saat ini penyaluran BSU telah sampai pada gelombang/termin II.
              Adapun data penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa realisasi BSU sudah
              mencapai  Rp  27,96  triliun  (93,94%),"  ujarnya  dalam  keterangan  tertulisnya,  Jakarta,  Kamis
              (17/12/2020).

              Menaker Ida menjelaskan, secara keseluruhan termin, penyaluran bantuan subsidi/upah belum
              mencapai 100%. Hal ini disebabkan adanya sejumlah data rekening penerima yang bermasalah,
              sehingga penyalurannya terhambat, terutama pada termin pertama.

              "Jika  dilihat  dari  realisasi  tersebut  memang  belum  mencapai  100%.  Pada  termin  pertama,
              berdasarkan laporan Bank Penyalur, terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah dan tidak
              dapat  ditransfer  sehingga  mengakibatkan  retur.  Atas  adanya  rekening  retur  tersebut,  kami
              kembalikan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk diperbaiki kembali," jelas dia.

              Setelah  itu,  kata  Menaker  Ida,  BPJS  Ketenagakerjaan  memiliki  mekanisme  sendiri  terkait
              perbaikan data rekening penerima yang bermasalah. Apabila data tersebut telah direvisi, maka
              Bank Penyalur akan kembali menyalurkan bantuan subsidi gaji/upah.

              Lebih lanjut, kata Menaker Ida, sebelum melanjutkan penyaluran pada termin kedua yang telah
              berlangsung  sejak  pertengahan  November  2020,  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)
              memberikan  rekomendasi  kepada  Kemnaker  dan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  memadankan
              data penerima dengan dibantu oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

              Selain pemadanan dengan data pajak tadi, pihaknya juga melakukan monitoring serta evaluasi
              untuk memastikan agar penyaluran tepat sasaran

              "Berdasarkan  rekomendasi  KPK,  kami  bersama  BPJS  Ketenagakerjaan  berkoodinasi  dengan
              Ditjen  Pajak  untuk  melakukan  pemadanan  data.  Upaya  ini  dilakukan  semata-mata  untuk
              meyakinkan agar BSU ini tepat sasaran," katanya.

              "Alhamdulillah  setelah  pemadanan  dilakukan,  termin  kedua  dapat  terus  dilanjutkan  yang
              prosesnya masih berlangsung hingga saat ini. Mohon bersabar karena jangka waktu penyaluran
              hingga akhir Desember," lanjut Menaker.
                                                           185
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191