Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 58
Judul BP2MI Kecewa dengan Taiwan
Nama Media republika.co.id
Newstrend Pembatasan Pengiriman PMI ke Taiwan
Halaman/URL https://republika.co.id/berita/qlhm7a377/bp2mi-kecewa-dengan-taiwan
Jurnalis Teguh Firmansyah
Tanggal 2020-12-17 21:13:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Benny Rhamdani (Kepala BP2MI) Kami merasa kecewa atas kebijakan pemerintah
Taiwan, terlebih lagi keputusan tersebut dibuat tanpa menunggu hasil investigasi dari
pemerintah Indonesia
neutral - Benny Rhamdani (Kepala BP2MI) Jika memang P3MI terbukti melanggar protokol
kesehatan dan tidak melakukan tes PCR kepada PMI sebelum berangkat ke negara penempatan,
BP2MI tentu akan merekomendasikan kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk mencabut
izinnya. Untuk itu kami berharap pemerintah Taiwan dapat mempertimbangkan hasil investigasi
dari pemerintah Indonesia
Ringkasan
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan
kekecewaannya atas keputusan Taiwan untuk memperpanjang penangguhan penerimaan
pekerja migran Indonesia (PMI) dalam jangka waktu tidak ditentukan. Keputusan itu diambil
tanpa menunggu hasil investigasi Pemerintah RI.
"Kami merasa kecewa atas kebijakan pemerintah Taiwan, terlebih lagi keputusan tersebut dibuat
tanpa menunggu hasil investigasi dari pemerintah Indonesia," ujar Kepala BP2MI Benny dalam
pernyataan resmi di Jakarta, Kamis.
BP2MI KECEWA DENGAN TAIWAN
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan
kekecewaannya atas keputusan Taiwan untuk memperpanjang penangguhan penerimaan
pekerja migran Indonesia (PMI) dalam jangka waktu tidak ditentukan. Keputusan itu diambil
tanpa menunggu hasil investigasi Pemerintah RI.
"Kami merasa kecewa atas kebijakan pemerintah Taiwan, terlebih lagi keputusan tersebut dibuat
tanpa menunggu hasil investigasi dari pemerintah Indonesia," ujar Kepala BP2MI Benny dalam
pernyataan resmi di Jakarta, Kamis.
57