Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 65
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengimbau kepada para pencari kerja untuk
memanfaatkan pelayanan penempatan tenaga kerja (labor placement) di ranah digital. Dia
mengatakan, layanan tersebut telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, khususnya para
pencari kerja dan pengguna tenaga kerja. Menurut dia, hal tersebut akan memberikan
kemudahan bagi jobseeker untuk dapat mencari kerja dengan cepat, mudah, tepat, dan murah.
MENAKER IDA FAUZIYAH: PENCARI KERJA HARUS MANFAATKAN KEMAJUAN
TEKNOLOGI
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengimbau kepada para pencari kerja untuk
memanfaatkan pelayanan penempatan tenaga kerja (labor placement) di ranah digital. Dia
mengatakan, layanan tersebut telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, khususnya para
pencari kerja dan pengguna tenaga kerja.
Menurut dia, hal tersebut akan memberikan kemudahan bagi jobseeker untuk dapat mencari
kerja dengan cepat, mudah, tepat, dan murah.
Kementerian Ketenagakerjaan disebutnya juga telah memberikan banyak layanan online seputar
info lapangan kerja. Diharapkan itu akan memudahkan layanan kepada masyarakat, khususnya
selama pandemi Covid-19.
"Adanya layanan ini ke depan dapat berimplikasi bagi pekerja untuk mendapatkan pelayanan
yang Mudah, Cepat, Akuntabel dan Data Terjamin, dan juga saya pastikan layanan ini akan terus
disempurnakan," kata Ida, Kamis (17/12/2020).
Sejak 2018, Ida menyampaikan, Kemnaker sudah meluncurkan aplikasi e-pengantar kerja yang
dapat diakses melalui www.e-pengantarkerja.kemnaker.go.id dan dapat diunduh melalui play
store.
Penyediaan aplikasi tersebut guna menjawab tuntutan pelayanan pemerintah secara online yang
dinilai lebih efektif. Berdasarkan hasil penelitian Indonesian Digital Landscape pada Januari 2018,
pengguna internet di Indonesia telah mencapai 50 persen dari total populasi 265,4 juta jiwa,
dengan pengguna internet aktif sebanyak 132,7 juta jiwa.
"Sejak otonomi daerah diterapkan, masyarakat berharap pada pemerintah adanya suatu
kebijakan pelayanan yang prima, mulai pelayanan perijinan, pelayanan ketenagakerjaan,
khususnya pelayanan penempatan kerja," kata Ida.
"Salah satu contoh pelayanan yang dilakukan adalah perantaraan kerja yang secara teknis
pelayanan tersebut dilakukan oleh petugas pengantar kerja atau petugas antar kerja yang secara
khusus telah dilatih dalam fungsi antar kerja," pungkasnya.
Sebelumnya, Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dipercaya bisa meningkatkan
serapan tenaga kerja, termasuk kelompok pengangguran yang terus bertambah di tengah
pandemi Covid-19. UU ini juga dipercaya bisa meningkatkan produktivitas pekerja Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, saat ini ada
sekitar 7 juta orang, mulai dari Aceh sampai Papua yang sedang mencari lapangan pekerjaan.
Sedangkan angkatan kerja per tahun sekitar 2,9 juta orang.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat ada 3,5 juta tenaga kerja terkena PHK. Di
sisi lain Kadin Indonesia mencatat sekitar 5 juta orang yang terkena PHK. Maka total lapangan
pekerjaan yang perlu disiapkan oleh pemerintah mencapai 15 juta jiwa.
64