Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 122

Namun,  dalam  berbagai  kesempatan  pemerintah  membantah  sorotan  dari  serikat  pekerja,
              dengan Menaker Ida menegaskan bahwa UU Cipta Kerja adalah langkah besar Indonesia untuk
              memperbaiki ekosistem investasi dan ketenagakerjaan guna mencapai tujuan Indonesia yang
              produktif,  berdaya  saing,  adaptif  dan  inovatif  serta  dapat  keluar  dari  jebakan  negara  yang
              berpenghasilan menengah.

              "Kami  menyadari  semakin  banyak  investasi  yang  ditanamkan,  maka  semakin  banyak  pula
              peluang kerja yang terbuka. Oleh sebab itu diharapkan investasi yang masuk adalah investasi
              yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yang belum bekerja," kata Menaker Ida dalam
              sebuah acara virtual pada 30 November 2020.

              UU  Cipta  Kerja  dimaksudkan  untuk  memecahkan  salah  satu  persoalan  ketenagakerjaan  di
              Indonesia yaitu pengangguran dengan data BPS per Agustus 2020 tercatat angka pengangguran
              mencapai 9,7 juta orang. Angka itu masih ditambah dengan setiap tahunnya terdapat 2-2,5 juta
              orang angkatan kerja baru.

              Selain itu pemerintah juga mengatakan adanya perubahan bentuk-bentuk pekerjaan yang baru
              dan perkembangan tuntutan dunia kerja yang lebih fleksibel perlu diimbangi dengan adanya
              perlindungan yang lebih baik bagi pekerja.

              Misalnya seperti perubahan ketentuan mengenai perjanjian kerja waktu tertentu, dimaksudkan
              untuk memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak melalui penegasan bahwa pekerja
              kontrak hanya dapat dipekerjakan pada pekerjaan yang sifatnya sementara atau tidak tetap.
              Jangka waktu penggunaan pekerja kontrak ini akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP).

              Dalam  berbagai  kesempatan  Menaker  Ida  juga  mengatakan  adanya  upaya  perlindungan
              dilakukan untuk mengatur ketentuan alih daya (outsourcing), perlindungan sistem pengupahan
              bagi pekerja serta perubahan ketentuan dalam waktu kerja dan waktu istirahat serta waktu kerja
              lembur yang dimaksudkan selain untuk meningkatkan produktivitas.

              Selain itu juga agar pekerja yang bekerja kurang atau lebih dari waktu kerja standar, dapat
              terlindungi.

              Pemerintah  juga  memberikan  perhatian  khusus  bagi  pekerja  yang  menjadi  korban  PHK.
              Perubahan  ketentuan  mengenai  mekanisme  PHK  bagi  pekerja  tetap,  dilakukan  untuk
              memberikan  perlindungan  bagi  pekerja  agar  tidak  terjadi  pemutusan  hubungan  kerja  secara
              sewenang-wenang oleh pengusaha.

              Di  sisi  lain  bagi  kedua  belah  pihak,  PHK  tersebut  tidak  selalu  harus  menjadi  objek  yang
              diperselisihkan.

              Semua  ketentuan  perubahan  itu  rencananya  akan  diatur  dalam  empat  PP  yaitu  PP  tentang
              Penggunaan Tenaga Kerja Asing, PP tentang Hubungan Kerja, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat,
              serta Pemutusan Hubungan Kerja,PP Tentang Pengupahan (Revisi sebagian PP No. 78 Tahun
              2015) dan PP Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

              Keempatnya sendiri masih dalam tahap penyusunan rancangan PP yang melibatkan berbagai
              pemangku kepentingan ketenagakerjaan dan juga akademisi.

              "Semua  manfaat  dari  UU  Cipta  Kerja  klaster  ketenagakerjaan  ini  akan  semakin  yang  pada
              akhirnya akan berdampak pada percepatan pemulihan perekonomian Indonesia," ujar Ida.

              Pemberlakuan UU Cipta Kerja, dan segala aturan turunannya, diharapkan maka akan membantu
              pemulihan ekonomi yang terpukul akibat penyebaran COVID-19 pada 2021.



                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127