Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 94

dilayangkan menyikapi keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang tidak
              menaikkan upah minimum 2021.
              Dia menjelaskan bahwa intinya kaum buruh tetap meminta adanya kenaikan upah minimum
              pada tahun depan.

              "Kami  akan  mengirim  surat  secara  resmi  kepada  Pak  Presiden  Jokowi  dan  juga  kepada  Ibu
              Menaker  dengan  argumentasi  yang  kami  sudah  siapkan.  Intinya  kami  meminta  tetap  ada
              kenaikan upah di 2021," kata dia saat dihubungi detikcom, Senin 27 Oktober 2020.

              Lewat surat tersebut, pihaknya akan menyampaikan argumen-argumen yang menjadi landasan
              mengenai kenaikan upah di 2021.

              "Ini dengan argumentasi dan segala macam alasan sudah kami siapkan untuk nanti disampaikan
              ke Pak Presiden Jokowi dan juga Bu Menaker," sebutnya.
              Di  sisi  lain,  Aspek  Indonesia  juga  akan  mengikuti  arahan  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja
              Indonesia  (KSPI)  terkait  aksi  penolakan  terhadap  keputusan  upah  minimum  tak  naik  tahun
              depan.

              "Jadi, satu, kita ikut instruksi organisasi KSPI (soal UMP ) karena memang berafiliasi dengan
              KSPI. Yang kedua kami mengirimkan surat secara resmi kepada Pak Presiden Jokowi dan juga
              Ibu Menaker," tambahnya.

              2. Pengusaha Minta Buruh Realistis Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengupahan Nasional (DPN)
              Apindo Adi Mahfudz menjelaskan yang dilakukan pemerintah adalah keputusan yang tepat dan
              bijak. Sebab di tengah kondisi ekonomi saat ini akibat pandemi COVID-19 membutuhkan waktu
              untuk memulihkan ekonomi 3-5 tahun ke depan.

              "Kita harus realistis menyikapi dan tentu saja mengedepankan kepentingan yang lebih besar
              yaitu kesinambungan usaha dan pekerja/buruh," kata dia kepada detikcom, Selasa 27 Oktober
              2020.

              Dia menjelaskan jika upah 2021 dipaksakan naik maka akan menyebabkan gelombang PHK dan
              semakin banyak pekerja yang dirumahkan.

              "Jika hal tersebut tidak dilakukan, gelombang phk atau dirumahkan serta bekerja paruh waktu
              bisa  terjadi,  hal  inilah  sebisa  mungkin  yang  kami  sebagai  pengusaha  dihindari  dan  sebisa
              mungkin tidak melakukan phk dan seterusnya," sebutnya.

              Lanjut dia, kemampuan perusahaan untuk memberi upah yang layak saat ini sangat terganggu
              lantaran pertumbuhan ekonomi dan inflasi masih negatif.

              Namun  dia  menjelaskan  ruang  dialog  antara  perusahaan  dan  pekerja  tetap  terbuka  dalam
              penetapan upah, terutama bagi perusahaan yang tidak terdampak pandemi COVID-19.

              "Yang perlu diingat bahwa kami memberi ruang dialog bipartit antara pengusaha dan pekerja
              untuk memberi solusi dimaksud, bahkan kami juga merekomendasikan bahwa jika pengusaha
              yang  tidak  terdampak  COVID-19  sepenuhnya  kita  serahkan  ke  bipartit  hal  kemungkinan
              penyesuaian upah," tambahnya.

              3. 6 Gubernur Tetap Naikkan UMP Menteri Ketenagakerjaan menyampaikan ada 6 provinsi yang
              menaikkan UMP tahun depan dari sebelumnya yang terpublikasi hanya 5 provinsi. Satu provinsi
              tambahan adalah Bengkulu. Namun Ida tak menyebutkan berapa kenaikan UMP di sana.





                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99