Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 105

Siregar menilai bahwa BP Jamsostek harus mampu mengelola dana jaminan sosial dengan baik
              seiring dengan pertambahan 'beban' yang akan mereka tanggung melalui program JKP.
              Hal tersebut menjadi penting karena salah satu proses yang akan dilakukan adalah realokasi
              dana yang sudah ada. Menurut Timboel, pelaporan strategi investasi dan pengawasannya oleh
              OJK menjadi krusial. Untungnya, penyusunan rancangan Surat Edaran OJK tentang BPJS menjadi
              angin segar bagi

              nasib pengelolaan jaminan sosial. Aturan itu akan membuat pengawasan otoritas kepada dua
              BPJS menjadi semakin kuat sehingga diharapkan dapat menghasilkan pengelolaan dana yang
              lebih baik.

              Dia menilai OJK harus menjadi jembatan publik dalam mengawasi dan menyampaikan kondisi
              BPJS.  Penyampaian  kinerja  oleh  OJK  diharapkan  dapat  membuat  publik  selaku  'pemegang
              saham' BPJS dapat menilai kinerja badan tersebut sehingga publik bisa menuntut kinerja yang
              baik, salah satunya terkait manfaat dari imbal hasil investasi.
              Lalu, masihkah ada sandaran yang cukup kuat bagi para pekerja pada masa UU Cipta Kerja? Kita
              tunggu saja peraturan yang lebih detail, juga pengelolaan jaminan sosial yang lebih

              Pascalahirnya  UU  Cipta  Kerja,  spekulasi  tentang  kelanjutan  program  jaminan  sosial  muncul.
              Terutama,  terkait  dengan  nasib  manfaat  bagi  para  pekerja  setelah  bobot  pesangon  yang
              diberikan pemberi kerja diturunkan. Berikut potret asuransi sosial dan jumlah kepesertaannya.



















































                                                           104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110