Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 130

AKADEMISI: SOSIALISASI OMNIBUS LAW HARUS KEDEPANKAN 2 PENDEKATAN
              INI
              Direktur  Pascasarjana  Universitas  Jayabaya  Syarifudin  Tippe  menilai,  semua  pihak  harus
              mengedepankan  pendekatan  dialogis  serta  melaksanakan  prinsip-prinsip  bela  negara,  dalam
              melihat dan memahami omnibus law yang saat ini tengah menjadi isu nasional.

              Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta ini juga meminta semua pihak, baik
              Pemerintah,  DPR  RI,  dan  Buruh  serta  masyarakat  secara  luas  untuk  tetap  merawat  dan
              memelihara  persatuan  dan  kesatuan  bangsa  menyikapi  polemik  ini.  Dengan  mengutamakan
              kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan.

              "Sejatinya inti dari diciptakannya undang-undang adalah untuk melindungi masyarakat Indonesia
              secara  menyeluruh.  Dalam  hal  ini  Pemerintah  dan  DPR  sebaiknya  bersikap  bijak  dalam
              menyampaikan  isi  omnibus  law,  dalam  arti  telah  mempertimbangkan  semua  aspek  yang
              berpengaruh secara baik dan menyeluruh," kata Syarifudin dikutip dari keterangannya, Kamis 15
              Oktober 2020.

              Menurutnya,  konsistensi  antara  rumusan  dengan  implementasi  omnibus  law,  jangan  sampai
              nanti justru semakin memperlebar kesenjangan antara si miskin dan si kaya. Implementasinya
              hanya menguntungkan pihak pemodal sebagaimana disinyalir para pakar ekonomi.
              Sebagai pendiri dan Rektor Pertama Universitas Pertahanan (Unhan), 2009-2012, ia menyoroti
              respons dan reaksi masyarakat, Pemerintah serta DPR dari sisi nilai-nilai bela negara. Hal itu
              juga  merupakan  turunan  atau  pelaksanaan  nilai-nilai  Pancasila  yang  harus  diaplikasikan
              dalaMKehidupan keseharian dalam berbangsa dan bernegara.

              Yang tak kalah pentingnya, ujar mantan Pangdam Sriwijaya ini adalah isu sensitif lainnya seperti
              pandemi Corona. Isu ini juga mestinya menjadi pertimbangan utama dalam menggulirkan UU
              Omnibus Law Cipta Kerja.
              "Demikian  juga  kebijakan-kebijakan  lainnya  yang  diangkat  sebaiknya  mengarah  ke  sana,"
              ujarnya.

              Lebih lanjut Syarifudin Tippe mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing terhadap provokasi
              pihak-pihak yang memanfaatkan suatu momen untuk semakin memperkeruh suasana. Sebab,
              momen ini rawan dihinggapi oknum-oknum tak bertanggung jawab.

              "Untuk itu, sebaiknya mari kita patuhi ketentuan sesuai SOP yang ada. Pengrusakan fasilitas
              umum misalnya, tidak ada untungnya, bahkan merugikan diri sendiri," ujarnya.

              "Saya  lakukan  semata-mata  karena  kesadaran  atau  panggilan  berbangsa  dan  bernegara  di
              tengah situasi yang kurang menguntungkan," tutupnya.



















                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135