Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 149

RK BENTUK TIM SOSIALISASI UU CIPTAKER USAI RAPAT DENGAN TITO

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan membentuk tim untuk menyosialisasikan Omnibus Law
              Cipta Kerja (UU Ciptaker) ke masyarakat.

              Pembentukan  tim  tersebut  dilakukan  sebagai  tindak  lanjut  arahan  pemerintah  pusat  untuk
              menyosialisasikan Omnibus Law yang telah disahkan menjadi UU oleh DPR RI pada 5 Oktober
              lalu Emil, sapaannya, mengaku telah melakukan rapat virtual koordinasi sinergitas pelaksanaan
              regulasi  Omnibus  Law  Ciptaker  bersama  Menteri  Dalam  Negeri  Tito  Karnavian  dan  jajaran
              menteri lainnya dari Gedung Pakuan, Rabu (14/10).

              "Jadi  tadi  sepanjang  empat  jam  dibahas  sosialisasi  Undang-undang  Cipta  Kerja.  Dari  sudut
              pandang asbabun nuzul (asal usul), lahirnya undang-undang itu dari masalah keamanan, dari
              masalah  lain-lain.  Instruksinya  adalah  semua  daerah  aktif  menyosialisasikan,"  ujar  Emil  di
              Gedung Pusdai, Kota Bandung, Rabu (14/10).

              Menurut  Emil,  penolakan  dari  berbagai  pihak,  khususnya  buruh  dan  mahasiswa,  tak  akan
              menghentikan upaya pemerintah dalam menyosialisasikan Omnibus Law Cipta Kerja.

              "Bahwa  terjadi  dinamika  itu  sudah  realitanya.  Tapi  tidak  memberhentikan  kita  untuk
              menyosialisasikan  apa  yang  dimaksud.  Nah  salah  satunya  tugas  provinsi  membuat  tiMKecil.
              TiMKecil ini tugasnya menjadi tim yang sosialisasikan kurang lebih 11-12 klaster," ujarnya.

              Dalam rapat koordinasi yang turut dihadiri Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah itu, Emil pun
              sempat membahas mengenai berbagai hoaks dan fakta dalam lingkup UU Ciptaker.

              "Bila duduknya dengan jernih, pemahaman-pemahaman itu bisa dimengerti dengan baik dan
              masih ada ruang. Ruang pertama adalah menggugat ke MK (Mahkamah Konstitusi) jika tidak
              puas. Ruang kedua adalah ikut memperbaiki dalam proses penyusunan peraturan pemerintah di
              tahap-tahapnya," katanya.

              Omnibus  Law  Cipta  Kerja  menuai  penolakan  dari  berbagai  elemen  masyarakat,  terutama
              mahasiswa, buruh, aktivis lingkungan dan HAM.

              Produk legislasi itu dinilai lebih menguntungkan korporasi, berpotensi mendatangkan kerusakan
              lingkungan dan memicu pelanggaran HAM.

              Demonstrasi  menolak  UU  Cipta  Kerja  digelar  di  berbagai  penjuru  daerah  sejak  UU  tersebut
              disahkan, 5 Oktober lalu. Demo ada yang diwarnai kericuhan. Kepolisian dari seluruh Indonesia
              menangkap ribuan orang yang diduga terlibat kericuhan.

              (wis).






















                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154