Page 268 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 268

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan bahwa kehadiran RUU Cipta Kerja
              sangat dibutuhkan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Menurut dia, setiap
              tahun terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja. Hal itu membuat
              kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak. Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi
              Covid-19, terdapat 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi.



              HARI INI UU CIPTA KERJA DISERAHKAN KE PRESIDEN, TOTAL ADA 812 HALAMAN

              - Pimpinan DPR akhirnya memastikan jumlah halaman UU Cipta Kerja yang disahkan Senin lalu
              (5/10). Mereka memastikan bahwa jumlah halamannya kini menjadi 812. Bukan 905, 1. 052,
              atau 1. 035 seperti kabar yang muncul sebelumnya.

              Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menegaskan bahwa jumlah itu dipastikan bukan karena ada
              pengurangan atau penyelundupan pasal.

              Melainkan terkait dengan masalah teknis. Azis menyebutkan, sesuai dengan tata tertib DPR, draf
              UU yang diserahkan kepada presiden harus berbentuk kertas ukuran legal.

              ''Proses  di  baleg  menggunakan  kertas  biasa,  sementara  setelah  tingkat  dua  (paripurna)
              pengetikannya di kesekjenan (DPR) menggunakan legal paper yang sudah menjadi ketentuan di
              UU,'' ungkap Azis dalaMKonferensi pers di DPR kemarin (13/10).

              Setjen membutuhkan waktu untuk editing sehingga sempat muncul jumlah yang berbeda-beda.
              ''Simpang siur jumlah halaman, secara resmi kami menyatakan, berdasar laporan Sekjen, netting
              812  halaman,''  tegasnya.  Azis  menambahkan,  jumlah  pasal  saja  memakan  488  halaman.
              Ditambah penjelasan menjadi 812 halaman.

              Jumlah  halaman  yang  berubah-ubah  memang  menimbulkan  kecurigaan.  Muncul  dugaan
              penambahan atau pengurangan pasal. Namun, Azis mengklaim bahwa tidak ada penyelundupan
              pasal  seperti  yang  dikhawatirkan  publik.  Azis  mempersilakan  pihak-pihak  yang  menemukan
              selundupan pasal untuk diajukan sekaligus ke uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). ''Kami
              menjamin tidak ada selundupan pasal karena itu merupakan tindak pidana,'' tegasnya.

              Dia meyakinkan bahwa semua pasal sudah melalui pembicaraan dan persetujuan sejak tingkat
              baleg, tim perumus, hingga tim sinkronisasi sebelum diketok di sidang paripurna DPR.

              Draf UU sebanyak 812 halaman itu akan dikirimkan kepada presiden hari ini (14/10). Menurut
              Azis, waktu penyerahan disesuaikan dengan tatib DPR pasal 164. Yakni, DPR memiliki tenggat
              tujuh  hari  kerja  sejak  pengesahan  di  rapat  paripurna.  Sabtu  dan  Minggu  tidak  dihitung.
              ''Sehingga tenggat untuk penyampaian UU Ciptaker akan jatuh pada 14 Oktober. Besok (hari ini,
              Red) akan dikiriMKe presiden. Maka, secara resmi UU ini menjadi milik publik,'' ungkapnya.
              DalaMKesempatan yang sama, Ketua Baleg Supratman Andi Agtas menyatakan, tidak ada yang
              berubah dari substansi UU Cipta Kerja. Menurut dia, yang berubah hanyalah masuknya pasal
              161-172  UU  Nomor  3  Tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan.  ''Itu  kami  kembalikan  karena
              memang  keputusan  panja,''  terang  dia  saat  ditemui  setelah  konferensi  pers  di  gedung  DPR
              kemarin.

              Politikus Partai Gerindra itu mengakui bahwa sejumlah pasal tersebut dimasukkan UU Cipta Kerja
              setelah UU itu disahkan dalam rapat paripurna pada 5 Oktober lalu. Yang jelas, kata dia, baleg
              menyisir draf UU yang disahkan, khususnya pasal yang sudah menjadi keputusan panja. Akhirnya
              ditemukan pasal 161-172 UU Ketenagakerjaan yang belum dimasukkan. Padahal, sesuai dengan
              keputusan panja, pasal-pasal dari UU existing itu harus dimasukkan.


                                                           267
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273