Page 269 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 269
Dia membantah jika yang dilakukan baleg itu dianggap cacat formil. Menurut Supratman,
memasukkan pasal ke UU yang sudah disahkan bisa masuk kategori cacat formil jika yang
dimasukkan bukan pasal yang disepakati panja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan bahwa kehadiran RUU Cipta Kerja
sangat dibutuhkan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Menurut dia, setiap
tahun terdapat 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja. Hal itu membuat
kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat mendesak. Apalagi, lanjut dia, di tengah pandemi
Covid-19, terdapat 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi. ''RUU Cipta
Kerja bertujuan untuk menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para pencari kerja
dan penganggur," tuturnya dalaMKeterangan resmi kemarin.
Dia kembali menegaskan bahwa penyusunan RUU Cipta Kerja telah melibatkan partisipasi publik.
Baik unsur pekerja/buruh, pengusaha, kementerian/lembaga, praktisi dan akademisi, maupun
lembaga lain. Proses diskusi sudah berjalan melalui LKS Tripartit Nasional dengan jumlah
pertemuan formal sebanyak 64 kali dan informal yang tak terhitung jumlahnya. Karena itu,
Kemenaker menganggap upaya konsultasi publik dalaMKlaster ketenagakerjaan sudah sangat
intensif.
Meski diakuinya, ada serikat pekerja yang walk out karena sejak awal menolak semua isinya.
Namun, ada pula yang bersedia terus membahas hingga akhir. Selain itu, menurut Ida, tudingan
pembahasan secara sembunyi-sembunyi juga kurang pas. Sebab, rapat di panja selalu terbuka.
Saksikan video menarik berikut ini: Editor : Ilham Safutra Reporter :
deb/lum/wan/mia/c19/c6/oni.
268