Page 331 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 331

beda atas draf RUU Cipta Kerja yang sudah beredar luas. "Sekarang pertanyaannya, kalau itu
              hoaks, tolong sesegera mungkin disampaikan secara resmi, mana draf final UU Cipta Kerja yang
              resmi disampaikan oleh DPR?" tegas Enny dalaMKeterangannya.

              Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga tidak banyak menyosialisasikan isi dari UU Cipta Kerja di
              masyarakat. Terlebih, pembahasan hingga pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja di DPR juga
              terkesan kejar tayang. Bahkan Presiden Jokowi sendiri baru buka suara soal UU Cipta Kerja
              sehari setelah demo besar-besaran di berbagai daerah.

              Beberapa poin penjelasan dari Presiden Jokowi juga masih dianggap simpang siur. Sebut soal
              skema cuti hingga aturan PHK di regulasi terbaru. "Yang jadi paradoks adalah kalau tujuannya
              semulia  itu,  mengapa  pembahasannya  seolah  sembunyi-sembunyi,  gerabak-gerubuk?"  kata
              Enny. Lebih lanjut, kata Enny, omnibus law UU Cipta Kerja yang bertujuan untuk mendukung
              iklim usaha juga bisa berpotensi mengeruk sumber daya. Kata dia, Kementerian/lembaga (K/L)
              yang  memberikan  kemudahan  izin,  tetapi  disandingkan  dengan  kepentingan  oligarki,  akan
              memberikan permasalahan bagi masyarakat.

              "(Memberikan)  izin  secara  sederhana  kemudian  berkolaborasi  dengan  kepentingan  oligarki,
              sudah selesai rakyat Indonesia. Dengan kemudahan yang seperti (sekarang) ini saja, oligarki
              mencengkeram habis sumber daya kita," ujar Enny.

              Sebagai  informasi,  RUU  Cipta  Kerja  merupakan  RUU  yang  diusulkan  Presiden  Jokowi  dan
              merupakan RUU Prioritas Tahun 2020 dalam Program Legislasi Nasional Tahun 2020. RUU Cipta
              Kerja  didukung  oleh  seluruh  partai  pendukung  koalisi  pemerintah.  Sedangkan,  dua  fraksi
              menyatakan menolak RUU menjadi UU Cipta Kerja ini yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan
              Partai Demokrat. Tujuh fraksi partai pendukung RUU Cipta Kerja untuk disahkan menjadi UU
              antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai
              Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan
              Pembangunan (PPP).

              Artikel ini telah tayang di Kompas. com dengan judul " Terungkap, Misteri Keberadaan Draf Final
              UU Cipta Kerja HIPMI: UU Cipta Kerja tumbuhkan ekosistem bagi UMKM 3.




































                                                           330
   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335   336