Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 150

PERPANJANGAN PPKM PICU PHK DI INDUSTRI TEKSTIL

              Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat
              atau  yang  kini  bernama  PPKM  level  4  hingga  25  Juli  2021.  Hal  ini  membuat  industri  tekstil
              kelimpungan dan bisa memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) lanjutan di sektor ini.

              Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyatakan, PHK di industri
              tekstil  dan  produk  tekstil  (TPT)  sangat  mungkin  terjadi.  Alasannya,  sebagian  pabrikan  TPT
              berorientasi  dalam  negeri  telah  menghentikan  seluruh  kegiatan  produksi.  Sementara  itu,
              pabrikan TPT berorientasi ekspor sulit mencapai target produksi lantaran pengurangan tenaga
              kerja di pabrikan.

              "Kalau PPKM diperpanjang terus, karyawan-karyawan kontrak ini mau tidak mau dan dengan
              berat hati pasti akan dikurangi. Jadi, kami mohon kerja sama agar PPKM ini tidak diperpanjang
              lagi," ucap dia, Jumat (23/7).

              Jemmy berujar, saat ini, tidak semua aparat mengizinkan industri ITT untuk berproduksi dengan
              kapasitas penuh. Hal tersebut sangat memberatkan pabrikan TPT berorientasi ekspor di kawasan
              berikat. Sebab, mereka wajib mengekspor sekitar 50% dari total volume produksi. Sementara
              itu, pabrikan harus merumahkan sekitar 50% tenaga kerja agar dapat beroperasi.

              "Itu artinya, target ekspor tidak akan tercapai. Kalau delay, kredibilitas Indonesia dipertaruhkan,
              dan pabrikan harus bayar penalti yang sangat besar. Jadi, ini kelonggaran hilir yang sangat kami
              harapkan," ujar dia.

              Jemmy juga membantah tudingan yang menyatakan karyawan TPT terkena Covid-19 dipaksa
              bekerja secara normal. Dia meminta serikat buruh melaporkan perusahaan tersebut ke asosiasi
              agar segera ditindak.

              Jemmy menjamin seluruh anggota API taat protokol kesehatan (prokes) dalam bekerja. Sebab,
              jika penyebaran virus terus melonjak, para pengusaha justru semakin dirugikan. Pengelola pabrik
              pun memastikan semua karyawan yang datang ke kantor dalam keadaan sehat

              Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan
              Pembangunan  Nasional  (Bappenas),  industri  TPT  melakukan  PHK  massal  534  ribu  karyawan
              selama  pandemi  Covid-19,  terbesar  di  industri  manufaktur  nasional.  Perinciannya,  industri
              pakaian mem-PHK351 ribu karyawan, sedangkan tekstil 183,3 ribu karyawan.

              Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Tekstil Indonesia (Ikatsi) Suharno Rusdi mengatakan,
              PPKM darurat membuat sejumlah mal tutup, sehingga permintaan TPT domestik terhenti. Itu
              sebabnya, pemerintah perlu meringankan industri TPT di masa PPKM level 4.

              "Penutupan mal selama PPKM darurat merusak pasar UMKM (usaha mikro kecil dan menengah)
              tekstil.

              Mereka kasihan sekali, karenna barang-barang yang tersisa atau menumpuk di pasar domestik
              tidak bisa dialihkan ke pasar lokal. Hal itu tidak mungkin, karena spesifikasinya berbeda, merek
              beda," ucap Suharno.

              Semetara itu, industri TPT berorientasi ekspor, dia mengatakan, nasibnya lebih baik daripada
              domestik dan masih bertahan. Walau begitu, bukan berati mereka tidak menemui hambatan.

              Suharno menceritakan, mereka harus bernegosiasi dengan pemerintah (daerah) pemda agar
              kapasitas karyawan bisa melebihi 50%, di atas ketentuan PPKM darurat. Hal ini demi kepentingan
              pasar ekspor yang tidak ditolak begitu saja.



                                                           149
   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155