Page 165 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 165

Anwar Sanusi mengungkapkan ada tujuh poin penting yang dibahas oleh perwakilan Indonesia
              dan Malaysia dalam pertemuan menyangkut kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia.
              Pertama,  konsep  OCS.  Ide  dasar  dari  One  Channel  System  adalah  untuk  mengurangi  biaya
              penempatan dan menyederhanakan prosedur penempatan. Sesuai dengan hukum dan regulasi
              yang berlaku di kedua negara.

              "Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data terkait
              permintaan pekerjaan, pemberi kerja, dan ketersediaan tenaga kerja di sektor domestik, " ujar
              Anwar Sanusi.

              Kedua, Konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini, Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.

              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja, "
              katanya.

              Ketiga, standar minimum gaji bagi pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia.
              "Indonesia  mengusulkan  agar  standar  minimum  gaji  bagi  PMI  sebesar  1,500  ringgit,  "  ujar
              Anwar.

              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Negara  itu  telah
              mengamandemen aturan terkait asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup pekerja
              migran sektor domestik.
              Kelima, perpanjangan izin kerja dan kontrak kerja. Malaysia saat ini memiliki program Rekalibrasi
              sehingga  pemberi  kerja  bisa  mendaftarkan  pekerja  migrannya  yang  berstatus  illegal  untuk
              memperoleh izin kerja. Sehingga pekerja migran tersebut dapat berubah status menjadi pekerja
              legal.
              Lebih lanjut, Pemerintah Indonesia meminta agar ada tindakan tegas dari Pemerintah Malaysia
              kepada  para  pemberi  kerja  di  Malaysia  yang  secara  sengaja  mempekerjakan  PMI  Domestik
              secara ilegal.

              Kemudian  keenam,  pemeriksaan  kesehatan  PMI.  Indonesia  mengusulkan  agar  pemeriksaan
              kesehatan  dilakukan  hanya  satu  kali,  yaitu  sebelum  keberangkatan  ke  Malaysia  untuk
              mengurangi beban biaya penempatan.

              "Mengingat saat ini pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali, yaitu sebelum keberangkatan ke
              Malaysia dan setelah ketibaan PMI di Malaysia," tambahnya.

              Selanjutnya  ketujuh,  akses  kekonsuleran.  Malaysia  menjamin  bahwa  Perwakilan  RI  memiliki
              akses kekonsuleran kepada PMI di Malaysia dan Indonesia meminta agar klausul terkait akses
              kekonsuleran tetap masuk ke dalam draf MoU.


















                                                           164
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170