Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 162

pekerja. Ini persoalan bagaimana pemerintah mau aktif atau tidak. Kalau hanya pasif gak akan
              ada perbaikan
              neutral - Timboel Siregar (Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI)) Supaya ke depan
              saat ada BSU lagi datanya bisa digunakan. Selama ini persoalan kita dengan data tetapi gak mau
              diperbaiki. Tidak semua didaftarkan yang didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan adalah pekerja
              aktif Ini belum pekerja informal. 59% angkatan kerja adalah pekerja informal



              Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  meminta  para  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja
              (Kadisnaker)  agar  dapat  berkolaborasi  dalam  melaksanakan  program  Bantuan  Subsidi  Upah
              (BSU)  tahun  2021.  Dukungan  dan  kolaborasi  dari  para  Kadisnaker  sangat  penting  bagi
              kelancaran pelaksanaan BSU. "Peran Kadisnaker adalah harus memastikan para pekerja yang
              terdampak di sektor-sektor seperti transportasi, hotel, restoran, ritel itu benar ter-cover dalam
              BSU,"  ucap  Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Kemnaker,  Indah  Anggoro  Putri  dalam  siaran  pers  yang
              diterima pada Jumat (23/7).



              KEMNAKER TEKANKAN PERAN KADISNAKER AGAR PROGRAM BSU TEPAT SASARAN

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  meminta  para  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja
              (Kadisnaker)  agar  dapat  berkolaborasi  dalam  melaksanakan  program  Bantuan  Subsidi  Upah
              (BSU)  tahun  2021.  Dukungan  dan  kolaborasi  dari  para  Kadisnaker  sangat  penting  bagi
              kelancaran pelaksanaan BSU.

              "Peran  Kadisnaker  adalah  harus  memastikan  para  pekerja  yang  terdampak  di  sektor-sektor
              seperti transportasi, hotel, restoran, ritel itu benar ter-cover dalam BSU," ucap Dirjen PHI dan
              Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (23/7).

              Pemerintah mengalokasikan Rp 8,8 triliun untuk 8,8 juta tenaga kerja yang berada di daerah
              yang  menjalankan  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  (PPKM)  level  4.    Dia
              mengatakan Menteri Ketenagakerjaan sangat menaruh perhatian terhadap program BSU guna
              mencegah terjadinya PHK dan dapat meningkatkan daya tahan ekonomi para pekerja, sehingga
              kemiskinan kronis tidak bertambah.
              "Kita pastikan bersama bahwa BSU sebagai salah satu instrumen stimulus harus benar-benar
              fokus, tepat sasaran dan tepat manfaat sehingga dapat mencegah PHK, dan dapat meningkatkan
              daya tahan ekonomi para pekerja sehingga angka kemiskinan kronis tidak bertambah," ucap
              Indah.
              Indah  menuturkan  program  BSU  bukan  program  baru  karena  program  tersebut  telah
              dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Namun untuk BSU tahun ini terdapat sedikit perbedaan.

              "Perbedaannya dikaitkan dengan keadaan saat ini, yaitu PPKM Darurat dan juga yang utamanya
              berdasarkan masukan-masukan dari sejumlah pihak atas pelaksanaan BSU tahun kemarin agar
              kita tahun ini berjalan lebih tertib, lebih akuntabel, dan lebih tepat sasaran bagi penerima BSU,"
              ucap Indah.

              Sementara itu, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan
              pelaksanaan  program  BSU    dengan  data  dari    Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)
              Ketenagakerjaan dinilai tidak akan berdampak optimal. Sebab masih banyak pekerja yang belum



                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167