Page 167 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 167

dan  Kemlu)  guna  mendiskusikan  hal-hal  yang  menjadi  pending  issues  selama  ini  dalam
              pembahasan draf pembaharuan MoU Domestik Indonesia-Malaysia.
              Anwar Sanusi mengungkapkan ada tujuh poin penting yang dibahas oleh perwakilan Indonesia
              dan Malaysia dalam pertemuan menyangkut kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia.

              Pertama, Konsep One Channel System (OCS). Ide dasar dari One Channel System adalah untuk
              mengurangi biaya penempatan dan menyederhanakan prosedur penempatan, sesuai dengan
              hukum dan regulasi yang berlaku di kedua negara.

              Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data terkait
              permintaan pekerjaan, pemberi kerja, dan ketersediaan tenaga kerja di sektor domestik," ujar
              Anwar Sanusi.

              "Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS, serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS," katanya.

              Kedua, Konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini. Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.
              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja,"
              katanya.

              Ketiga, standar minimum gaji bagi pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia.
              "Indonesia mengusulkan agar standar minimum gaji bagi PMI sebesar RM 1,500," ujar Anwar
              Sanusi.

              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah
              mengamandemen aturan terkait asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup pekerja
              migran sektor domestik.
              Kelima,  perpanjangan  izin  kerja  dan  kontrak  kerja.  Malaysia  saat  ini  memiliki  program
              REKALIBRASI  sehingga  pemberi  kerja  bisa  mendaftarkan  pekerja  migrannya  yang  berstatus
              illegal  untuk  memperoleh  izin  kerja  sehingga  pekerja  migran  tersebut  dapat  berubah  status
              menjadi pekerja legal.

              Lebih lanjut, Pemri meminta agar ada tindakan tegas dari Pemerintah Malaysia kepada para
              pemberi kerja di Malaysia yang secara sengaja mempekerjakan PMI Domestik secara ilegal

              Keenam,  pemeriksaan  kesehatan  PMI  Indonesia  mengusulkan  agar  pemeriksaan  kesehatan
              dilakukan hanya satu kali, yaitu sebelum keberangkatan ke Malaysia untuk mengurangi beban
              biaya penempatan.

              "Mengingat saat ini pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali, yaitu sebelum keberangkatan ke
              Malaysia dan setelah ketibaan PMI di Malaysia," ujar Anwar Sanusi.

              Ketujuh,  akses  kekonsuleran.  Malaysia  menjamin  bahwa  Perwakilan  RI  memiliki  akses
              kekonsuleran  kepada  PMI  di  Malaysia  dan  Indonesia  meminta  agar  klausul  terkait  akses
              kekonsuleran tetap masuk ke dalam draf MoU. [hhw]










                                                           166
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172