Page 287 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 287
Ia menegaskan pada seluruh jajarannya, bahwa SMK3 diperoleh sebagai pemicu untuk lebih
bekerjasama dengan mengesampingkan ego, berupaya lebih mendengarkan dan mengupayakan
hal terbaik untuk kepentingan korporasi.
"Kami akan pertahankan, dengan membangun kesadaran K3 sebagai kebutuhan dan budaya
keseharian dalam menjalankan segala proses bisnis perusahaan," jelasnya.
Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012, setiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja
sebanyak 100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya dan kecelakaan kerja
seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja wajib
menerapkan SMK3.
Selain itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dijelaskan bahwa setiap perusahaan wajib menetapkan SMK3 yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan.
Dalam pencapaian penghargaan sertifikat SMK3, PJT I memiliki dua kegiatan utama. Pertama,
kegiatan operasi sebagai upaya untuk dapat memanfaatkan air dan sumber-sumber air secara
optimal dan mengendalikan daya rusaknya yang berupa banjir, kekeringan maupun pencemaran
air.
Kedua adalah kegiatan pemeliharaan sebagai upaya menjaga air dan sumber air serta prasarana
pengairan untuk tetap dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
Untuk dapat menunjang kegiatan itu, dengan telah diperolehnya sertifikat SMK3 atas assesmen
yang telah dilakukan Desember 2020 lalu, maka PJT I dinyatakan telah berhasil meminimalisir
risiko kecelakaan kerja.
Selain Sistem Manajemen K3, PJT I juga telah memperoleh sertifikasi dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015, Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37002 : 2016, serta
khusus untuk produk layanan Laboratorium Lingkungan juga diperoleh sertifikasi sebagai
laboratorium penguji berstandar SNI ISO/IEC 17025 : 2008.
286