Page 278 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 278
positive - Muttaqin (Kepala SLBN Pembina) Di samping tujuan awalnya supaya dia mandiri,
sekarang bisa lebih dari itu. Khusus untuk perbengkelan motor, dia sangat bagus. Ukurannya
mudah saja, yakni pelanggannya ada terus
Ringkasan
Hari hampir siang. Tapi, mekanik itu belum mendapat satu pun konsumen. Mengisi waktu luang,
dia bercengkerama bersama istri dan anaknya di teras bengkel. Terlihat satu beca motor yang
biasa digunakan untuk transportasi putri sulungnya yang menderita sakit bawaan. "Kami
bergantian mengasuh anak. Dari pagi hingga siang saya yang mengasuh sambil bekerja," tutur
sang mekanik, Dede Kurniawan (37), kepada Analisadaily.com di bengkelnya, jalan Kota Lintang-
Kampung Landuh, Kompleks Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Aceh Tamiang, Aceh,
Kamis (27/5).
DIFABEL TANGGUH YANG BELAJAR HINGGA KE KAMPUNG PRESIDEN JOKOWI
Mekanik difabel Dede Kurniawan sedang memeriksa kerusakan sepeda motor pelanggan di
bengkelnya, Kamis (27/5). (Analiaadaily/Dede Harison) Kualasimpang - Hari hampir siang. Tapi,
mekanik itu belum mendapat satu pun konsumen. Mengisi waktu luang, dia bercengkerama
bersama istri dan anaknya di teras bengkel. Terlihat satu beca motor yang biasa digunakan untuk
transportasi putri sulungnya yang menderita sakit bawaan.
"Kami bergantian mengasuh anak. Dari pagi hingga siang saya yang mengasuh sambil bekerja,"
tutur sang mekanik, Dede Kurniawan (37), kepada Analisadaily.com di bengkelnya, jalan Kota
Lintang-Kampung Landuh, Kompleks Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Aceh Tamiang,
Aceh, Kamis (27/5).
Saat itu, istrinya baru pulang kerja dari SLB dan menjemput anaknya untuk dibawa pulang.
Keluarga ini tinggal di Kampung Tupah, Kecamatan Karang Baru, sekitar 10 kilometer dari
bengkelnya.
Belakangan ini, pelanggan agak sepi, tapi bukan karena dampak pandemi Covid-19. "Kalau pagi
sepi, biasanya siang banyak pelanggan datang bahkan sampai malam," ucap pria yang karib
disapa Iwan ini.
Selain di bengkel SLB, Dede Kurniawan juga buka jasa mekanik di rumahnya, Kampung Tupah,
Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (29/5).
Ayah tiga anak ini berkisah, tidak mudah merintis usaha itu, apalagi di lokasi kurang strategis,
seperti di Kompleks SLB ini. Dia mengaku sering dilecehkan akibat stigma negatif dan
diskriminasi. Dede seorang difabel. Sejak lahir, kaki kirinya lebih kecil dibandingkan ukuran
normal. Dia harus menggunakan kruk untuk membantu berjalan.
"Ada orang terang-terangan melarang temannya memperbaiki motornya di sini karena
mekaniknya orang cacat. Saya dengar sendiri. Saya tidak kenal. Akhirnya, calon pelanggan
pindah ke bengkel lain," kenangnya.
277