Page 268 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 268

PEMERINTAH OPTIMALKAN EKOSISTEM SATU DATA KETENAGAKERJAAN DI PUSAT
              DAN DAERAH
              Pemerintah terus berupaya membangun ekosistem Satu Data Ketenagakerjaan (SDK) di pusat
              dan daerah sebagai implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu
              Data Indonesia dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 15 Tahun 2020 tentang SDK.

              Kepala  Badan  Perencanaan  dan  Pengembangan  Ketenagakerjaan,  Bambang  Satrio  Lelono
              mengatakan,  kebijakan  SDK  perlu  diterapkan  karena  kompleksitas  urusan  di  bidang
              ketenagakerjaan  yang  menuntut  akurasi  pengambilan  keputusan  dan  kebijakan  dalam
              perencanaan,  pelaksanaan,  dan  evaluasi  di  bidang  ketenagakerjaan  yang  semuanya
              membutuhkan data yang terintegrasi dan berkualitas.

              Untuk  menghasilkan  data  ketenagakerjaan  yang  berkualitas  dibutuhkan  strategi  dalam
              mengimplementasikan kebijakan SDK melalui penguatan Tata Kelola Data Ketenagakerjaan.

              "Bu Menteri Ida Fauziyah dalam berbagai kesempatan menyatakan pentingnya koordinasi antar
              instansi  di  pusat  dan  daerah  untuk  mendukung  reformasi  tata  kelola  data  ketenagakerjaan
              melalui kebijakan SDK dalam menentukan keberhasilan pembangunan ketenagakerjaan," ucap
              Bambang dalam siaran pers yang diterima pada Jumat (1/10).

              Adapun strategi implementasi SDK yang perlu dilakukan, antara lain menetapkan kepastian tugas
              dan peran masing - masing komponen penyelenggara SDK, kejelasan alur data agar data dapat
              dimanfaatkan antar instansi pemerintah terkait, penguatan koordinasi dan konsolidasi dengan
              K/L/D terkait, penyelenggaraan Forum SDK, dan penyusunan Grand Design SDK.

              "Strategi lainnya, yaitu penguatan SDM dan pemanfaatan teknologi yang mendukung ekosistem
              SDK," ucapnya.

              Ia  menyatakan,  agar  SDK  dapat  terimplementasi  dengan  baik,  pihaknya  sudah  melakukan
              langkah - langkah strategis sejak tahun 2020, mulai dari penyiapan regulasi Permenaker 15/2020
              yang disertai dengan peluncuran Satu Data Ketenagakerjaan oleh Menteri Ketenagakerjaan pada
              5 November 2020.

              Adapun  untuk  tahun  ini,  lanjutnya,  pihaknya  sudah  melaksanakan  berbagai  persiapan
              implementasi,  mulai  dari  melakukan  asesmen  tata  kelola  data  ketenagakerjaan,  penyusunan
              daftar data, standar data, metadata, kolaborasi SPBE dengan SDK, pembangunan Portal SDK,
              peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan, dan Konsolidasi Nasional SDK.

              Namun, masih terdapat pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pada tahun ini, yaitu penetapan
              kode  referensi  dan  data  induk  bidang  ketenagakerjaan,  penetapan  data  prioritas  bidang
              ketenagakerjaan,  dan  penyusunan  Grand  Design  SDK.  Selanjutnya,  tahap  terakhir,  yaitu
              implementasi Satu Data Ketenagakerjaan akan dimulai pada tahun 2022. Bambang mengatakan
              semua upaya dilakukan secara maksimal agar kebijakan SDK dapat terimplementasi dengan baik
              dan dapat memberikan acuan pelaksanaan maupun pedoman bagi instansi pusat dan daerah.

              "Dalam  rangka  mewujudkan  ketersediaan  Data  Ketenagakerjaan  yang  berkualitas,  mudah
              diakses  dan  dibagipakaikan  antar  instansi  pusat  dan  daerah,  mendorong  keterbukaan  dan
              transparansi data guna mendukung kebijakan Pemerintah di sektor ketenagakerjaan," pungkas
              Bambang.

              Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).





                                                           267
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273