Page 478 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 478
Kisah Supami, mantan PMI yang berhasil usai pulang dari luar negeri, merupakan salah satu
prioritas pemerintah, yakni bagaimana negara bisa mendorong mantan PMI agar berdaya guna
dan lebih sukses ketika kembali ke kampung halaman. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida
Fauziyah, mengungkapkan bahwa ada sejumlah program pemberdayaan mantanPMI yang
digulirkan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker). Duadi antaranya, program Desmi gratif (Desa
Migran Produktif) dan program Bantuan Tenaga Kerja Mandiri Mikro. "Kedua program ini telah
mem berikan manfaat bagi banyak eks PMI," ujarnya.
Program Desmigratif bertujuan mewujudkan terbentuknya komunitas PMI produktif,
memperluas kesempatan kerja melalui penumbuhkembangan usaha produktif dan peningkatan
keterampilan masyarakat desa migran, mewujudkan basis data PMI di tingkat desa, serta
memberikan edu kasi proses migrasi yang aman dan prosedural. Sejumlah pihak di libatkan
dalam program ini, seperti Kemnaker, Kementerian Perindustrian (Ke men perin), Kementerian
Sosial (Kemensos), Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan PT Permodalan
Nasional Madani (PMN) Persero.
Adapun program Bantuan Tenaga Kerja Mandiri Mikro bertujuan menciptakan tenaga kerja
mandiri pemula, sesuai dengan potensi daerah bagi penganggur dan setengah penganggur.
Tujuannya, untuk menciptakan ni lai tambah dan kesempatan kerja masyarakat.
Persyaratan mengikuti program ini pun cukup mudah, yakni: memiliki Kartu Tanda Penduduk
(KTP) elek tronik atau e-ktp; memiliki proposal usaha yang telah mendapatkan pengesahan
kelompok dari pemerintah desa/kelurahan; memiliki kelompok yang beranggotakan 16 orang,
baik yang berasal dari pencari kerja, keluarga pekerja migran, penyandang disabilitas, ke luarga
anggota serikat pekerja, atau korban pemutusan hubungan kerja, serta; setiap anggota
kelompok di ha ruskan mendaftar melalui akun bizhub.kemnaker.go.id. Salah satu contoh kisah
sukses, datang darikelompok budi daya ikan "Nila Fadillah" di Desa Wargakerta, Sukarame,
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Saat awal berdiri, kelompok ini hanya beranggotakan enam orang dengan jumlah 18 kolam ikan.
Setelah mendapatkan program Bantuan Tenaga Kerja Mandiri Mikro, anggota kelompok
bertambah menjadi 26 orang. Jumlah kolam ikan juga bertambah menjadi 50 kolam, serta
tentunya berdampak pada kenaikan omzet pen jualan.
Flora Libra Yanti, Ryan Puspa Bangsa, dan Andik Sismanto (Semarang)
Caption
Warung makan milik Supami, eks Pekerja Migran Indonesia
477