Page 152 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 152
BP JAMSOSTEK SEBUT COVID-19 MASUK DALAM PAK
Peserta Positif Berhak Dapat Manfaat Program JKK
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menyelenggarakan
webinar bertajuk Penyakit Akibat Kerja dan Covid-19, Selasa (17/11). Dalam acara ini, BP
Jamsostek menyebutkan Covid-19 termasuk dalam penyakit akibat kerja.
Acara ini dihadiri Deputi Direktur Wilayah Sumbar Riau Pepen S Almas, Manajer Kasus KK-PAK
BP Jamsostek Pekanbaru Kota, Spesialis Kedokteran Okupasi dr Reny Mulyani MKK Sp Ok, dan
Profesional K3 Dwi Harsono Soehoed SSos MM.
Almas menjelaskan, pekerja yang terkena Covid-19 mendapat perlindungan dari BP Jamsostek.
Kemudian pekerja peserta program BP Jamsostek jika terpapar Covid-19 maka disetarakan
dengan kecelakaan kerja yang berhak atas perawatan dan pengobatan.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan RI
Nomor M/8/ HK.04/V/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh Dalam Program Jaminan
Kecelakaan Kerja Pada Kasus Penyakit Akibat Kerja Karena Co rona Virus Disease 2019 (Covid-
19).
"Terbitnya SE ini didasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2019 tentang penyakit akibat
kerja. Di mana Covid-19 dapat dikategorikan sebagai penyakit akibat kerja (PAK) dalam
klasifikasi penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, yaitu
kelompok faktor pajanan biologi," kata Almas.
Almas menjelaskan terkait pentingnya kesadaran akan kesehatan, dan keselamatan kerja (K3)
bagi masyarakat pekerja dan pengusaha, sehingga dapat menekan angka kasus kecelakaan kerja
dam PAK. "Untuk itu, pekerja atau buruh dan atau tenaga kerja yang mengalami PAK karena
Covid-19 berhak atas manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan," tegas Almas.
Sementara itu, Spesialis Kedokteran Okupasi dr Reny Mulyani MKK mengatakan, Covid-19 dapat
dinyatakan sebagai PAK setelah melalui hasil identifikasi risiko dan diagnosis PAK di lingkungan
kerja. "Pekerja atau buruh yang dapat dikategorikan memiliki risiko spesifik yang dapat
mengakibatkan PAK karena Covid-19 yaitu tenaga medis dan tenaga kesehatan," ujarnya.
"Itu pun yang meliputi tenaga kerja medis dan tenaga kerja kesehatan yang bertugas merawat
atau mengobati pasien di rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan atau tempat lain yang ditetapkan
oleh pemerintah sebagai tempat untuk merawat dan mengobati pasien terinfeksi Covid-19,"
tambahnya.
Selain itu. Profesional K3 Dwi Harsono Soehoed S Sos MM menambahkan, pemberi kerja yang
belum mengikutsertakan pekerja atau buruh dalam program JKK pada BPJS Ketenagakerjaan,
maka bila pekerja atau buruh mengalami PAK karena Covid-19, pemberi kerja memberikan hak
manfaat program JKK sesuai dengan ketentuan peraturan perun-dang-undangan.
"Dengan penerapan dan terlaksananya program perlindungan K3 rumah sakit, diharapkan dapat
mengendalikan semua risiko yang ada di tempat kerja," tutur Dwi Harsono.(das/anf)
caption:
WEBINAR: Peserta webinar Penyakit Akibat Kerja dan Covid-19 yang digelar BP Jamsostek,
Selasa (17/11/2020).
151