Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 9

Ringkasan

              Undang-Undang Cipta Kerja telah disahkan akhir bulan lalu. Beleid sapu jagat yang digadang-
              gadang  mampu  menarik  investasi  secara  masif  ke  Tanah  Air  langsung  disambut  protes  dari
              sejumlah kalangan. Salah satu pihak yang memberikan perlawanan keras terhadap omnibus law
              ini adalah para buruh atau pekerja. Mereka menganggap klaster aturan terkait ketenagakerjaan
              sungguh merugikan mereka.

              Tudingan KSPI ini ditepis pemerintah. Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyatakan, saat ini
              pihaknya  tengah  menyusun  rancangan  peraturan  pemerintah  (RPP)  yang  akan  memperjelas
              beberapa pasal kontroversial yang terdapat di UU Ciptaker. Beberapa calon aturan yang tengah
              disiapkan  antara  lain  RPP  tentang  PKWT,  alih  daya,  waktu  kerja  dan  waktu  istirahat,  dan
              pemutusan hubungan kerja (PHK); juga RPP pengupahan dan RPP tenaga kerja asing.



              DITENTANG BURUH, DIBELA PENGUSAHA

              Memuat banyak pasal kontroversi, Undang-Undang Cipta Kerja memantik gelombang penolakan
              dari berbagai elemen buruh. Pasal apa saja yang dianggap merugikan buruh?

              Pasal-pasal klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja

              Undang-Undang Cipta Kerja telah disahkan akhir bulan lalu. Beleid sapu jagat yang digadang-
              gadang  mampu  menarik  investasi  secara  masif  ke  Tanah  Air  langsung  disambut  protes  dari
              sejumlah kalangan. Salah satu pihak yang memberikan perlawanan keras terhadap omnibus law
              ini adalah para buruh atau pekerja. Mereka menganggap klaster aturan terkait ketenagakerjaan
              sungguh merugikan mereka.

              Pasal yang terutama disoroti yakni menyangkut pekerja alih daya atau outsourcing. UU Cipta
              Kerja menghapus Pasal 66 UU No 13 Tahun 2003 mengenai batasan lima jenis pekerjaan yang
              memperbolehkan  penggunaan  tenaga  kerja  outsourcing.  Pekerjaan  itu  antara  lain  cleaning
              Service, katering, sekuriti, sopir, dan jasa penunjang perminyakan.

              Dengan  tidak  adanya  batasan  terhadap  jenis  pekerjaan  yang  boleh  menggunakan  tenaga
              outsourcing, maka semua jenis pekerjaan di dalam pekerjaan utama atau pekerjaan pokok dalam
              sebuah  perusahaan  bisa  menggunakan  karyawan  outsourcing.  Hal  ini  mengesankan  negara
              melegalkan tenaga kerja diperjualbelikan oleh agen penyalur.
              "Padahal di dunia internasional, outsourcing disebut dengan istilah perbudakan modern," ujar
              Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

              Dengan sistem kerja outsourcing, seorang buruh tidak lagi memiliki kejelasan terhadap upah,
              jaminan kesehatan, jaminan pensiun, dan kepastian pekerjaannya. Karena dalam praktik, agen
              outsourcing sering berlepas tangan untuk bertanggungjawab terhadap masa depan pekerjanya.

              Pasal krusial yang juga kontroversial dalam UU Ciptaker adalah Pasal 81 yang menghilangkan
              periode batas waktu kontrak bagi pekerja waktu tertentu (PWKT) yang terdapat di dalam Pasal
              59 UU No 13 Tahun 2003.

              Kalangan buruh khawatir, ketentuan itu membuat pengusaha bisa mengontrak berulang-ulang
              dan terus-menerus tanpa batas periode menggunakan karyawan kontrak.

              Dengan  demikian,  status  karyawan  kontrak  tersebut  bisa  diberlakukan  seumur  hidup  tanpa
              pernah diangkat menjadi karyawan tetap. "Hal ini berarti tidak ada job security atau kepastian
              bekerja," ungkap lqbal.


                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14