Page 47 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 47

Di tengah kondisi tersebut, muncul Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
              yang menambah kecemasan pekerja di Indonesia. Sejumlah pasal dalam undang-undang ini
              dianggap serikat buruh merugikan posisi tawar pekerja.

              Salah satu yang menjadi sorotan ialah soal penghapusan skema upah minimum kota/kabupaten
              (UMK) yang diganti dengan upah minimum provinsi (UMP). Hal ini dinilai dapat bisa membuat
              upah  pekerja  lebih  rendah.  Beberapa  ketentuan  dalam  UU  Cipta  Kerja  ini  juga  dianggap
              kontroversial,  antara  lain,  poin  pekerja  kontrak  (perjanjian  kerja  waktu  tertentu/PKWT)  dan
              mekanisme PHK.

              Terkait  pandemi,  kondisi  yang  penuh  ketidakpastian  membawa  kecemasan  tidak  saja  bagi
              pekerja di dalam negeri, tetapi juga di seluruh dunia. Survei Ipsos dan World Economic Forum
              (Forum Ekonomi Dunia) 2020 menunjukkan, lebih dari separuh pekerja dunia takut kehilangan
              sumber  penghidupan  mereka  dalam  setahun  ke  depan.  Survei  ini  mencatat,  ada  54  persen
              responden khawatir soal potensi kehilangan pekerjaan dalam 12 bulan ke depan.

              Pekerja juga dihadapkan pada kecemasan di tengah perubahan besar yang harus dihadapi di
              dunia kerja. Kondisi pasar tenaga kerja global menuju keseimbangan baru, yang ditandai dengan
              kehadiran robot dan algoritma. Beragam pekerjaan akan berubah, bahkan hilang dan diganti
              dengan jenis pekerjaan baru.

              Tantangan

              Pandemi  Covid-19  yang  diikuti  resesi  ekonomi  ini  memaksa  peralihan  teknologi  lebih  cepat
              daripada yang dibayangkan sebelumnya. Perusahaan-perusaha-an dipaksa melakukan beragam
              strategi demi merespons kondisi mutakhir.

              Survei  yang  dilakukan  terhadap  per-usahaan-perusahaan  di  Indonesia  oleh  Forum  Ekonomi
              Dunia  menunjukkan  beberapa  strategi  yang  paling  banyak  dipilih,  antara  lain,  menyediakan
              kesempatan lebih besar untuk bekerja dari jarak jauh (91,7 persen). Ada pula strategi akselerasi
              digitalisasi proses kerja dengan peralatan digital maupun konferensi video (75 persen), akselerasi
              automasi pekerjaan (58,3 persen), mengurangi area kerja untuk sementara waktu (41,7 persen),
              dan akselerasi implementasi peningkatan keterampilan/program mengulang keterampilan (41,7
              persen).

              Strategi-strategi tersebut menjadi tantangan besar bagi para pekerja. Tuntutan bekerja secara
              jarak jauh, misalnya, memaksa pekerja untuk berhubungan erat dengan teknologi. Keterampilan
              dalam  menggunakan  peralatan  teknologi  yang  dibutuhkan  untuk  bekerja  secara  jarak  jauh
              menjadi keharusan.

              Kemajuan teknologi tidak hanya mengubah cara kerja, tapi juga jenis pekerjaan. Covid-19 telah
              mengakselerasi masa depan pekerjaan.

              Berdasarkan  laporan  Forum  Ekonomi  Dunia  (WEF)  dalam  "Future  of  Jobs  Report  2020",
              otomatisasi dan divisi baru yang membagi tugas antara manusia dan robot akan menggantikan
              85 juta jenis pekerjaan dalam lima tahun ke depan. Akibatnya, semakin banyak pekerjaan yang
              tergantikan  oleh  teknologi.  Namun,  banyak  pula  pekerjaan  baru  yang  muncul  akibat
              perkembangan teknologi.

              Selain terjadi perubahan pekerjaan akibat teknologi, pekerjaan yang muncul di waktu mendatang
              memerlukan  keterampilan  lebih  spesifik.  Pekerjaan  atau  peran  yang  kian  dibutuhkan  yang
              terekam dalam survei WEF terhadap per-usahaan-perusahaan di Indonesia, antara lain, analis
              data (data analyst and scientists), spesialis megadata (big data specialist), serta spesialis Al dan
              pembelajaran mesin (Al and machine learning specialist). Ada pula insinyur energi terbarukan
              (renewable energy engineers), spesialis internet of things (internet of things/'IoTspecialist), dan
              spesialis transformasi digital (<digital transformation specialist).
                                                           46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52